Jakarta (ANTARA News) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggandeng Telkom Indonesia dan Masyarakat Industri Kreatif, Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) untuk menjalankan program Bekraf for Pre-Startup (Bekup) yang bertujuan untuk membina calon pengusaha pemula.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari, Director Innovation and Strategic Portfolio Telkom Indonesia Indra Utoyo dan Direktur Eksekutif MIKTI M. Andy Zaky serta didisaksikan Kepala Bekraf Triawan Munaf di Jakarta, Jumat.

"Mudah-mudahan ini bida jadi jawaban atas kelemahan kita di startup," kata Triawan.

Dia menjelaskan program Bekup meliputi pembangunan talenta, penyiapan pendiri dan pra-inkubasi. Tujuan program tersebut adalah untuk mendorong tingkat keberhasilan usaha pemula (startup) yang disebut-sebut kurang dari 10 persen.

Untuk saat ini, program tersebut akan fokus pada subsektor aplikasi, games, animasi, desain, dan fesyen, serta digelar di 14 daerah di Indonesia.

Pada tahap awal, Bekraf menggelar Traning of Trainers (ToT) bagi calon mentor program Bekup dari 14 daerah di Indonesia.

Melalui ToT ini, para mentor dipersiapkan untuk dapat membina dan membimbing para"pre-startup" di daerahnya.

Bekraf juga menggelar workshop manajemen bisnis dasar yang berguna untuk meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan perusahaan yang berkesinambungan.

Workshop dilakukan secara serentak dimulai di 10 Digital Innovation Lounge (Dilo) yakni Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, dan Makassar sepanjang Juni 2016 dengan total delapan kali pertemuan.

Selanjutnya adalah penyiapan pendiri, dilanjutkan dengan prainkubasi yang akan diadakan hingga akhir 2016 untuk memenuhi target mencetak 100 tim yang terdiri dari 1.200 talenta yang siap untuk menjadi startup.

Director Innovation and Strategic Portfolio Telkom Indonesia Indra Utoyo mengapresiasi program pembinaan melalui penciptaan ekosistem digital seperti Bekup.

Ia mengatakan program serupa telah dilakukan pihaknya sejak 2007.

"Kami bahkan telah membuat Dilo di 14 kota di mana ada program pelatihan, kurikulum agar para talenta siap masuk ke bisnis digital," katanya.

Sementara itu Direktur Eksekutif MIKTI Andy Zaky berharap program Bekup dalam memfasilitasi talenta yang ada untuk bisa berkembang menjadi startup berkualitas.

"Pengalaman kami saat membantu Telkom untuk inkubasi, yang datang sampai 700 talenta, padahal kapasitas kami hanya 30 talenta. Dari situ, yang lolos seleksi hanya 20. Program ini kami sambut baik," katanya.



Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016