Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Kombes Pol Benjamin memaparkan persiapan Korlantas Polri dalam pengamanan arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1437 Hijriyah.

"Survei sudah dilakukan, tanggal 7 Juni kami lakukan survei lokasi di Brebes yakni di lokasi potensi rawan macet di jalan Tol Cikampek exit gate Brebes Timur hingga Simpang Maya Kota Tegal. Selain itu, koordinasi dengan instansi terkait juga ditingkatkan," kata Kombes Benjamin di Jakarta, Selasa.

Sementara beberapa jalan tol yang diperkirakan akan menjadi titik-titik rawan kemacetan adalah Tol Merak, Tol Cikampek, Tol Cirebon-Pejagan-Brebes, akses tol Semarang-Ungaran, Tol Semarang- Bawen dan Tol Surabaya-Pandaan.

Ia menyebut Tol Merak merupakan titik penumpukan kendaraan di wilayah Banten. Untuk itu akan dilakukan rekayasa arus lalu lintas yakni dengan pemberlakuan satu arah menuju Pelabuhan Merak.

Untuk menghindari tersendatnya arus kendaraan di jalan tol, setiap kawasan beristirahat atau rest area yang sudah penuh, akan ditutup sementara dan kendaraan akan dialihkan ke rest area berikutnya.

Selain itu di kilometer 41 hingga kilometer 68 Tol Cikampek akan diberlakukan sistem kontraflow guna mengantisipasi kepadatan kendaraan pemudik.

Jalur selatan Jawa Barat, Nagrek dan Cikaledong merupakan jalur yang akan dipadati kendaraan. Untuk itu, kata dia, akan diberlakukan sistem buka tutup arus lalin.

"Arus akan dibuka tutup tiap setengah atau satu jam ," katanya.

Sementara titik rawan macet di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah adalah Sumpiuh. Namun, dikatakannya, pada tahun ini telah dibuka jalur lingkar Sumpiuh sehingga diperkirakan kemacetan bisa dikurangi di Sumpiuh.

Untuk di Palikanci - Pejagan, bila kendaraan-kendaraan yang keluar dari Tol Kanci menuju Losari dan Pejagan menyebabkan terjadinya kemacetan, maka akan diberlakukan sistem buka tutup.

"Akan ditempatkan perwira-perwira Korlantas untuk mengatur di situ," katanya.

Selanjutnya di wilayah Brebes hingga Tegal Kota, bila terjadi kemacetan sepanjang dua kilometer, menurut dia, akan dilakukan sistem kontraflow dengan lajur tiga - satu.

"Tiga lajur ke arah Semarang, untuk ke arah Jakarta hanya dibuka satu lajur," katanya.

Prioritas

Sementara Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Agung Budi Maryoto menjelaskan bahwa dalam Ops Ramadniya yang berlangsung selama 16 hari sejak 30 Juni hingga 15 Juli 2016, ada dua zona prioritas pengamanan yakni zona satu meliputi Lampung, seluruh Jawa dan Bali. Sementara zona dua adalah 24 polda lainnya diluar zona satu.

Menurut Irjen Agung, puncak arus mudik diperkirakan pada tanggal 1 Juli (H-5) hingga 3 Juli (H-3).

"Karena tahun ini liburnya cukup panjang, diharapkan penumpang yang hendak mudik sudah menurun jumlahnya pada H-4," kata Agung.

Sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Sabtu, 9 Juli (H+3) dan Minggu, 10 Juli (H+4).

Dalam Ops Ramadniya, kata dia, akan diterjunkan sebanyak 159.315 personel yang terdiri atas sejumlah polisi dari Mabes Polri dan 32 polda serta sejumlah personel dari instansi terkait.

Sementara untuk menekan jumlah kecelakaan yang melibatkan motor selama Ops Ramadniya, pihaknya sudah menyiapkan 28 cek poin untuk sepeda motor. Puluhan cek poin motor itu tersebar dari Lampung hingga Jawa Tengah.

"Pemotor akan setengah dipaksa untuk masuk ke cek poin agar mereka dapat beristirahat sejenak. Ini untuk menekan laka lalin yang disebabkan oleh motor," katanya.

Pewarta: Anita P Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016