Setelah apa yang terjadi di Nice, kami sedang dalam proses membangun perangkat yang ditujukan untuk menghalangi kendaraan yang masuk ke lokasi, kendaraan lain dipasang menghalangi jalan dan blok beton."
Paris (ANTARA News) - Penghalang kendaraan akan dipasang di pintu masuk ke festival pantai Paris Plages, yang akan dibuka Rabu, enam hari setelah seorang sopir truk menewaskan 84 orang ketika ia menabrak kerumunan di Riviera Prancis.

Bagaimana Mohamed Lahouaiej Bouhlel, warga Tunisia berusia 31 tahun, mampu dengan mudah mengarahkan truk seberat 19 ton ke trotoar untuk menabrak kerumunan Hari Bastille di Nice, telah memicu perhatian pada potensi serangan serupa di kegiatan musim panas di seluruh Prancis, lapor Reuters.

"Kami bertemu dengan polisi untuk menilai kembali apakah kami harus membatalkan beberapa acara musim panas kami, tapi kami membuat keputusan untuk tidak membatalkannya," kata Matthieu Lamarre, juru bicara pemerintah kota.

"Setelah apa yang terjadi di Nice, kami sedang dalam proses membangun perangkat yang ditujukan untuk menghalangi kendaraan yang masuk ke lokasi, kendaraan lain dipasang menghalangi jalan dan blok beton," katanya, seraya menambahkan upaya itu akan dilakukan bersama upaya keamanan lainnya seperti langkah-langkah penggeledahan dan patroli.

Paris Plages, acara tahunan sejak 2002, menciptakan pantai buatan dengan menutup jalan utama di sepanjang tepi Sungai Seine dan meletakkan pasir di sepanjang tepiannya. Sejak tahun 2007, festival ini mencakup kanal Bassin de la Villette di timur laut kota. Pengunjung diundang untuk bersantai di kursi santai dan ambil bagian dalam kegiatan pantai.

Dua walikota Tunisia dari Tunis dan Sousse, di mana penembakan massal terjadi di tahun 2015, akan menghadiri pembukaan pada Rabu bersama wali kota Paris Anne Hidalgo.

Sousse, seperti Nice, adalah sebuah kota turis pantai dan telah menjadi kota kembar sejak 2012.

Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menunjukkan solidaritas dalam menghadapi serangan yang telah melukai kedua negara. Hal itu telah dipersiapkan sebelum serangan Nice, yang diklaim oleh kelompok IS. Penyelenggara mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk penghormatan khusus bagi korban.

"Ini semua tentang upaya menunjukkan terorisme tidak bisa memisahkan kita," kata Lamarre. "Paris Plages perlu dilihat sebagai ruang bernafas bagi warga Paris dan turis", katanya. "Sebuah ruang bernapas yang makin diperlukan pada saat ini."
(Uu.G003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016