Saya harap ini membuka pintu baru olah raga di negeri kita dan semoga saya telah menciptakan preseden untuk kaum muda negeri kita
Rio de Janeiro (ANTARA News) - Josep Schooling menjadi atlet Singapura pertama yang meraih medali emas OIimpiade setelah merajai nomor 100m gaya kupu-kupu putra pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu pagi WIB, dengan memecahkan rekor baru Olimpiade dengan 50,39 detik dan mengalahkan raja renang dunia Michael Phelps dari Amerika Serikat.

Namun Schooling merendah bahwa kemenangannya ini hanya untuk negerinya.

"Ini bukan untuk saya. Ini untuk negara saya. Beberapa orang percaya Singapura memiliki banyak bakat. Saya percaya itu. Tidak masalah dari mana Anda berasal. Saya harap ini membuka pintu baru olah raga di negeri kita dan semoga saya telah menciptakan preseden untuk kaum muda negeri kita," kata Schooling kepada media Singapura seperti dikutip laman Straits Times.

"Ini jalan yang terjal, saya telah melakukan hal yang tak seorang pun di negeri kita telah melakukannya sebelum ini. Saya menerima banyak dukungan dan itu fenomenal, hebat. Saya sungguh tak bisa menjabarkan apa itu artinya."

"Saya tak akan bohong, orang pertama yang menembus dinding selalu berdarah-darah. Saya harus menerimanya. Saya berterimakasih dan saya telah diberkati untuk memiliki kemampuan dalam menuntaskan ini."

"Momen ini bukan tentang saya, ini sungguh untuk negara saya, ini semua soal pelatih saya, keluarga saya, teman-teman saya yang sudah percaya sejak saya berusia enam tahun bahwa saya mampu melakukan ini."

Schooling berlomba melawan atlet Olimpiade terbesar sepanjang masa, Michael Phelps dari Amerika Serikat, dan dia mengalahkan si terbesar yang sudah tiga kali juara Olimpiade nomor 100m gaya kupu-kupu dan juga pemegang rekor dunia nomor itu.

Sejumlah media massa Amerika Serikat memuji kualitas renang Schooling, sehingga menggambarkan perlombaaan antara kedu perenang dalam istilah "The King and the Kid" atau "Raja dan anaknya" yang menggambarkan Schooling berusaha menyamai si agung dari Amerika itu.

Kepada media Singapura, Schooling berkata, "Saya sangat emosional saat ini, saya tak tahu apa yang harus dipercaya, apakah saya benar-benar telah melakukannya atau apakah saya masih mempersiapkan lomba."

"Saya mesti membiarkan momen ini tenggelam. Saat ini yang bisa saya katakan adalah saya sungguh terhormat dan merasa istimewa punya kesempatan berlomba pada Olimpiade bersama nama-nama besar seperti Michael (Phelps), Chad (le Clos), Laszlo (Cseh), orang-orang yang telah mengubah wajah olah raga ini," kata Schooling.

Phelps sendiri mengakui kehebatan Schooling. "Lebih cepat dari yang saya menangi empat tahun lalu, tetapi Jo memang tangguh. Jelas dia melewati tahun yang hebat setahun lalu dan melewati masa yang sungguh hebat pada dua tahun lewat, oleh karena itu angkat topi untuk dia."

Ketika ditanyai apa yang telah dikatakan Phelps kepada dia setelah lomba, Schooling berkata kepada media massa Singapura, "Bagus, itu lomba yang hebat, kata dia. Saya bilang padanya untuk ikut lomba lagi empat tahun mendatang dan dia menjawab 'enggak mungkin'. Semoga dia berubah pikiran. Saya suka berlomba dengan dia."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016