Teheran (ANTARA News) - Utusan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Suriah mengunjungi Iran pada Minggu (18/12) untuk membahas konflik Suriah dengan pejabat tinggi negara itu.

"Pembebasan Aleppo (utara Damaskus) adalah hasil inisiatif Iran, Rusia dan Suriah dan fron perlawanan" kelompok Syiah Lebanon Hizbullah, kata Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, dalam pertemuannya dengan utusan Rusia Alexander Lavrentiev.
 
Dia menyerukan peningkatan kerja sama antara rezim Suriah dengan sekutunya, Iran dan Rusia.

"Pembebasan Aleppo kembali menyoroti kebijakan Barat dan pendukung regional mereka dalam menciptakan dan mendukung terorisme," kata Shamkhani sebagaimana dikutip kantor berita Mehr.

Shamkhani menyampaikan kekhawatirannya mengenai desa Syiah Fuaa dan Kafraya, yang dikepung oleh pemberontak.

"Walaupun media Barat-Ibrani-Arab bersatu menyebarkan informasi palsu mengenai jumlah korban jiwa di Aleppo, mereka tetap bungkam mengenai perlunya evakuasi korban terluka dan lansia dari Fuaa dan Kafraya," katanya.

Kunjungan utusan Rusia ke Teheran terjadi bersamaan dengan datangnya bus-bus ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Aleppo pada Minggu untuk melanjutkan evakuasi ribuan warga sipil dan pemberontak yang terjebak menyusul penundaan dua hari.

Hambatan utama pelanjutan evakuasi itu adalah adanya pertentangan mengenai jumlah orang yang akan dievakuasi secara bersamaan dari desa-desa Syiah yang terkepung menurut warta kantor berita AFP. (mu)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016