Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) sudah mengoperasikan jaringan listrik transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) bertegangan 275 kV di Sumatera ruas Lahat-Muara Bungo sepanjang 389 kilometer sirkuit (kms) mulai 1 Januari 2017.

Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin dalam rilis di Jakarta, Jumat mengatakan, jaringan transmisi itu merupakan bagian dari pembangunan SUTT 275 kV dari Aceh hingga Lampung.

"Pengoperasian SUTT 275 kV ini tentu akan meningkatkan kehandalan kelistrikan di wilayah Sumatera, sekaligus mengurangi penyusutan (losses)," katanya.

Menurut dia, melalui transmisi tersebut, maka daya dari pembangkit listrik di Sumatera bagian selatan dapat dialirkan ke bagian utara yang konsumsinya lebih besar.

Sejumlah pembangkit berkapasitas besar yang akan dibangun di Sumatera bagian selatan antara lain PLTU Banjarsari 2x110 MW, PLTU Simpang Belimbing 2x110 MW, dan PLTU Sumsel 8 berdaya 1.200 MW.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka menambahkan, sebelumnya, transmisi ruas Lahat-Muara Bungo memakai tegangan 150 kV dan telah beroperasi sejak 2003.

"Namun, pada 2010 dicanangkan peningkatan tegangan menjadi 275 kV," katanya.

Akhirnya, pada 2013 melalui kontrak International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dengan konsorsium Alstom Grid-Multifabrindo Gemilang dimulai pembangunan GITET Lahat 1x500 MVA, Linggau 1X250 MVA, Bangko 1X250 MVA, dan Muara Bungo 1X250 MVA yang keseluruhannya beroperasi pada Desember 2016.

Menurut dia, pembangunan transmisi 275 kV akan terus berlanjut dari Muara Bungo ke Kiliranjao, lalu ke Sumatera Utara melalui GITET Payakumbuh dan Padang Sidempuan, kemudian ke Sarulla-Simangkuk-Galang-Binjai-Pangkalan Susu.

Sementara SUTT ke arah selatan dari Lahat akan disambung menuju Lampung melalui Lumut Balai, Muara Enim, dan Gumawang.

Made juga mengatakan, selain membangun 275 kV, PLN juga membangun transmisi saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kV sepanjang 1.100 kms dari Muara Enim hingga Galang.

"Dari Muara Enim-New Aur Duri-Peranap-Perawang sepanjang 600 kms ditargetkan selesai 2019, sementara dari Perawang hingga ke Galang ditargetkan untuk selesai pada 2020," ujarnya.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017