Pangkalpinang (ANTARA News) - Masyarakat Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengeluhkan harga daging ayam mahal yakni Rp43 ribu per kilogram.

"Harga daging ayam terus mengalami kenaikan mulai dari Rp30 ribu naik menjadi Rp38 ribu dan sekarang naik lagi menjadi Rp43 ribu per kilogram," ujar Nasra, salah seorang warga Bangka Belitung di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menyebutkan, naiknya harga ayam mengharuskannya untuk lebih pintar-pintar lagi mengatur keuangan rumah tangga dengan cara mengurangi jumlah pembelian.

"Biasanya beli daging ayam paling sedikit satu kilogram namun sekarang harus dikurangi setengahnya. Keluarga saya sangat suka konsumsi daging ayam, jadi meskipun mahal tetap beli," katanya.

Warga Pangkalpinang lainnya, Zulaiha mengaku pengeluaran kebutuhan sehari-harinya lebih banyak sejak harga ayam naik.

"Naiknya harga ayam dan bahan pokok lainnya, membuat pengeluaran sehari-hari membengkak bahkan dua kali lipat," katanya.

Tidak hanya ayam, zulaika mengeluhkan harga ikan yang juga mahal sehingga membuatnya kewalahan untuk membagi keuangan rumah tangga.

"Anak-anak saya sangat suka makan ayam sehingga saya harus pintar-pintar mengolah menu makanan dengan cara mencampurkan ayam dengan sayuran seperti menu soup ayam, goreng tepung, opor ayam dengan kentang dan sebagainya," jelas Zulaiha.

Sementara itu, pedagang ayam di Pasar Pagi Pangkalpinang, Nasir mengatakan, kenaikan harga yang terus menerus tersebut disebabkan meningkatnya permintaan daging ayam menjelang Ramadhan.

"Beragam perayaan adat keagamaan di kalangan masyarakat Babel saat menjelang Ramadhan seperti ruahan, nganggung, perang ketupat dan berlebaran sehingga membutuhkan banyak daging ayam. Sudah menjadi hukum pasar saat permintaan banyak, harga meningkat," katanya.

Ia menambahkan, biasanya pada awal puasa, daging ayam menjadi menu favorit masyarakat untuk berbuka dan sahur.

"Kita jual mahal karena harga dari agennya juga mahal sehingga keuntungan yang didapatkan tidak banyak," katanya.

Ia berharap agar pemerintah dapat mengatasi kenaikan daging ayam supaya kembali normal yakni Rp25 ribu.

"Kalau daging ayam terus menerus naik, maka pembeli akan sepi sehingga berpengaruh dengan omset pedagang," katanya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017