Muara Teweh (ANTARA News) - Pedalaman Sungai Barito di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang dalam empat hari terakhir mendangkal, kini sudah bisa dilayari kapal besar.

"Sejak kemarin siang sejumlah kapal dan tongkang bermuatan ribuan ton batu bara mulai berlayar ke hilir atau selatan serta ke hulu," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dermaga Muara Teweh Muhammad Nurdin di Muara Teweh, Jumat.

Naiknya debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito sepanjang 900 kilometer yang bermuara di Kalimantan Selatan itu karena hujan mulai turun sejak beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Barito Utara maupun Kabupaten Murung Raya yang terletak di wilayah hulu atau utara.

Puluhan kapal tarik (tug boat) dan tongkang kosong milik perusahaan batu bara yang sempat tertahan di pinggiran Sungai Barito kawasan Bukau Kecamatan Teweh Tengah dan tempat lainnya, kini sebagian mulai berlayar ke hulu.

"Ketinggian permukaan air yang sebelumnya surut sekarang naik, dan dapat dilayari tongkang berkapasitas di atas 3.500 ton," kata Nurdin.

Menurut dia, tongkang yang berlayar mengangkut batu bara belum banyak karena saat ini masih menunggu antrean di pelabuhan khusus (stock pile) untuk memuat batu bara.

"Ribuan ton batu bara yang sempat menumpuk karena air sungai surut kini mulai terangkut," katanya.

Skala tinggi air (STA) di Muara Teweh pada Jumat pagi berada diangka 6,90 meter yang menunjukkan ketinggian air lebih aman untuk transportasi sungai khususnya kapal bertonase besar.

Pewarta: Kasriadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017