Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Tarumanagara Prof Dr Agustinus Purna Irawan mengatakan rendahnya akreditasi di perguruan tinggi disebabkan perguruan tinggi itu hanya fokus pada salah satu bidang, yakni pembelajaran.

"Padahal dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi ada tiga kewajiban, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat," ujar Agustinus di Jakarta, Kamis.

Dua komponen lain dalam Tri Dharma tersebut, tidak dilaksanakan dengan baik oleh perguruan tinggi.

"Memang kami akui, penilaian akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) cukup berat. Ada 101 formulir yang harus diisi, semua itu tergabung dalam tujuh standar," katanya.

Kemudian, penilaian juga terbagi dua hal, yakni evaluasi dan visitasi. Pada saat visitasi, yang tertulis di formulir harus sama, kalau tidak akan mengurangi nilai.

"Untuk sumber daya manusia juga cukup sulit. Misalnya untuk dosen minimal S2 serta ada syarat dosen S3 sekian persen. Hal itu sangat menentukan kualitas pembelajaran," kata dia.

Selain itu perguruan tinggi lainnya kesulitan dalam hal penelitian yang tentu saja berimbas pada pengabdian pada masyarakat.

Perguruan tinggi swasta di Kopertis III berjumlah 355. Namun yang terakreditasi A hanya sembilan perguruan tinggi, salah satunya adalah Universitas Tarumanagara. Akreditasi perguruan tinggi di Kopertis III lebih banyak didominasi C.

"Kami berusaha mempertahankan akreditasi ini dengan tidak hanya fokus pada pembelajaran, namun pengabdian dan penelitian," kata dia.

(T.I025/S023)

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017