Jakarta (ANTARA News) - Ekspor industri kulit, produk kulit dan alas kaki nasional berada pada posisi ke-5 di dunia dan berusaha mengejar China dan Vietnam yang masing-masing menduduki posisi satu dan tiga dunia.

"Kita sekarang kan nomor 5 di dunia, ekspor kita di industri barang kulit dan alas kaki kan nomor 5 setelah China, India, Vietnam dan Brazil. Paling tidak daya saing kita sudah kelihatan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara di Jakarta, Selasa.

Ngakan menjelaskan, Indonesia memiliki daya saing yang cukup tinggi, sehingga perlu dijaga dengan meningkatkan kualitas desain, bahan baku dan keberlangsungan usaha, sehingga mampu mengejar negara-negara di atasnya.

"Yang paling penting dari segi desain, kalau produk semacam ini desainnya sangat utama. Ditambah branding, branding kita masih ketinggalan, belum banyak brand yang muncul," ungkap Ngakan.

Diketahui, sektor industri alas kaki nasional memiliki pangsa pasar mencapai 4,4 persen di pasar internasional. Bahkan, berdasarkan data Trade Map, pertumbuhan ekspornya positif dari 4,85 miliar dollar AS pada 2015 atau naik 3,3 persen menjadi 5,01 miliar dollar AS pada 2016.

Terkait dengan hal tersebut ada tiga faktor yang mendorong industri dapat maju, tambahnya, yakni teknologi, modal, dan skill. 

"Ketiga faktor itu harus saling melengkapi, khusus faktor skill, sekolah kejuruan
diharapkan menyiapkan tenaga yang andal untuk mengisi kebutuhan dunia industri saat ini," ujarnya.

Pemerintah juga memberikan bekal ilmu pengetahuan dasar soal industri kepada anak didik yang kemudian akan dikembangkan oleh dunia industri.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017