Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak susunan direksi Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) masa jabatan 2012-2017 yang telah habis masa jabatannya.

Dalam siaran pers di Jakarta, Senin, keputusan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor: SK-247/MBU/11/2017 tanggal 20 November 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia.

Melalui SK tersebut, Menteri BUMN RI memberhentikan dengan hormat Direksi Peruri masa jabatan 2012-2017, yaitu Prasetio sebagai Direktur Utama; Subandrio, Noor SDK Devi, Antonius, Atje Muhammad Darjan sebagai Direktur dengan ucapan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pemikiran selama memangku jabatan tersebut.

Kementerian BUMN selanjutnya mengangkat Dwina Septiani Wijaya yang sebelumnya menjabat sebagai staf khusus Menteri BUMN sebagai Direktur Utama; Direktur Utama Balai Pustaka Saiful Bahri sebagai Direktur Teknik dan Produksi; dan Direktur BNI Sekuritas Nungki Indraty T.K sebagai Direktur Keuangan.

Penyerahan SK tersebut dilakukan oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno kepada Ketua Dewan Pengawas Peruri Rizal Affandi Lukman di Kantor Kementerian BUMN.

Sepanjang triwulan III 2017, Peruri menunjukkan kinerja keuangan yang positif dengan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,25 triliun atau naik 45,32 persen dibandingkan periode yang sama 2016 yang mencapai Rp1,55 triliun.

Pendapatan usaha ini jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 80,86 persen.

Laba usaha tercatat Rp372,07 miliar atau naik 180,77 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp132,52 miliar.

Laba bersih tercatat sebesar Rp283,16 miliar atau naik 423,80 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp54,06 miliar.

EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) perusahaan mencapai sebesar Rp656,24 miliar atau naik 87,91 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2016 mencapai Rp349,23 miliar.

Ada pun total aset Peruri pada triwulan III 2017 tercatat Rp4,61 triliun atau naik 24,17 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp3,71 triliun.

Pendapatan perusahaan tersebut dikontribusi oleh produksi pencetakan uang kertas Rupiah/NKRI sebesar 7,62 miliar bilyet, naik 82,75 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 4,17 miliar bilyet.

Pendapatan juga diraih atas produksi uang logam sebesar 1,64 miliar keping, naik 9,57 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 1,50 milyar keping.

Produksi paspor dan buku sebesar 2,04 juta buku, naik 12,43 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 1,81 juta buku.

Produksi pita cukai sebesar 132 juta lembar, turun 0,83 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 133 juta lembar.

Produksi meterai sebesar 160 juta keping, turun 64,54 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 451 juta keping disebabkan pesanan dari Direktorat Jenderal Pajak baru mulai masuk pada April 2017.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017