Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berpesan kepada para kader partai agar tetap kompak usai menghadiri sidang perkara korupsi dalam pengadaan KTP elektronik di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu.

"Harus kompak bersama dan memajukan program pemerintah dan Golkar ke depan," kata Setya Novanto, yang mengenakan kemeja batik lengan panjang dan tampak sudah sehat setelah pekan lalu mengeluh diare dan tidak merespons pertanyaan hakim dalam sidang.

Saat ditanya mengenai pengesahan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar penggantinya, Setya Novanto berharap Airlangga melanjutkan program-program yang sudah ia canangkan sebelumnya.

"Ya saya bangga sama Pak Airlangga. Saya berharap Pak Airlangga bisa menindaklanjuti program yang sudah berjalan," katanya.

Hari ini Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Peserta Munaslub juga memberikan mandat penuh kepada Airlangga untuk melakukan revitalisasi kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dengan menjadi formatur tunggal.

Setya Novanto adalah terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan KTP elektronik.

Ia diduga menerima uang 7,3 juta dolar AS dan jam tangan Richard Mille senilai 135 ribu dolar AS dari proyek KTP elektronik.

Setya Novanto menerima uang tersebut melalui mantan direktur PT Murakabi sekaligus keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, maupun rekannya Made Oka Masagung, pemilik OEM Investmen Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte yang berada di Singapura.

Sedangkan jam tangan Richard Mille diterima Setya Novanto dari pengusaha Andi Agustinus dan direktur PT Biomorf Lone Indonesia Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena dia telah membantu memperlancar proses penganggaran.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017