Bandung (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat menyatakan prihatin dan mengutuk tindakan penganiayaan terhadap seorang kiai di Masjid Pesantren Al Hidayah, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

"Tentunya kami sangat prihatin dengan peristiwa Kiai Umar Basyri yang diserang oleh seseorang di masjid usai shalat subuh beberapa waktu lalu," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari di Kota Bandung, Senin.

Politisi perempuan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat itu mengaku kaget saat mendengar informasi mengenai penganiayaan terhadap ulama di dalam masjid.

"Saya pikir tindak pelaku sudah termasuk keji ya karena menyerang orang saat sedang beribadah di masjid. Tentunya jni menjadi keprihatinan bagi masyarakat Jawa Barat," kata Ineu, yang berharap pelaku penganiayaan mendapat hukuman setimpal.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ade Barkah Surahman mengecam tindakan penganiayaan terhadap kiai itu.

"Bukan prihatin lagi tapi kita mengutuk keras perbuatan pelaku karena alim ulama itu kan tokoh ya. Jadi kita sangat menyesalkan dan mengutuk terjadinya penganiayaan yang seperti itu, yang sangat di luar dugaan karena kultur di Jabar itu tidak pernah terjadi seperti itu sebelumnya," kata dia.

Kiai Umar Basyri (60) dianiaya oleh seseorang usai shalat subuh berjamaah di Masjid Pesantren Al Hidayah, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/1).

Kepala Polsek Cicalengka Kompol Asep Gunawan mengatakan pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka itu tiba-tiba dianiaya oleh orang tak dikenal saat berada di dalam masjid.

"Penganiayaan di dalam masjid, pelaku ikut shalat, begitu selesai si pelaku langsung memukul Pak Kiai," kata Asep, menambahkan bahwa polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan dari saksi.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018