Caracas (ANTARA News) – Dewan pemilu Venezuela telah menetapkan 22 April sebagai tanggal pelaksanaan pemilihan presiden, yang menurut tuduhan oposisi direkayasa Presiden Nicolas Maduro untuk meraih masa jabatan periode kedua.

Kepala Dewan Pemilu Nasional Venezuela Tibisay Lucena menyampaikan pengumuman tersebut pada Rabu waktu setempat, setelah kegagalan perundingan antara pemerintah dan oposisi untuk menetapkan tanggal pemilu.

Dengan koalisi oposisi dihadang mengajukan calon dan beberapa kritikus Maduro dicekal, lawan presiden kiri itu menuduhnya memanipulasi pemilu dini bahkan sebelum digelar menurut siaran kantor berita AFP.

Hanya beberapa menit sebelum pengumuman dewan pemilu, Maduro tampak berseri-seri dalam satu acara kampanye satu taman di Caracas, di mana dia berdansa dan merangkul para pendukungnya.

"Orang-orang sudah memutuskan: Nicolas Maduro adalah presiden republik ini periode 2019-2025," kata bekas supir bus dan pemimpin serikat pekerja berusia 55 tahun itu.

Musuh-musuh Maduro, yang menggelar aksi protes besar tahun lalu untuk memaksa penyelenggaraan pemilu dini, mengatakan enam tahun lagi Maduro menjabat akan memicu krisis kemanusiaan total dan kehancuran ekonomi Venezuela menurut siaran kantor berita Reuters. (mu)


Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018