Bogor (ANTARA News) - Rapat Kerja (Raker) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) 2018 selain membahas berbagai capaian juga fokus pada mendorong pemanfaatan teknologi nuklir oleh masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan.

Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnubroto di Bogor, Selasa, mengatakan pada 2018 ini, BATAN akan memfokuskan pada pemanfaatan hasil litbang BATAN kepada masyarakat.

"Bertepatan dengan ulang tahun ke-60, BATAN akan fokus pada hilirisasi iptek nuklir, bagaimana teknologi nuklir bisa ikut menyelesaikan masalah bangsa Indonesia," katanya.

Selain tetap mempertahankan capaian yang telah diraih, di masa mendatang, BATAN akan menekankan pada pemanfaatan teknologi nuklir di bidang pengujian tak merusak --lebih dikenal dengan istilah Non Destructive Investigation (NDI)-- yang mampu memberi solusi terhadap permasalahan pembangunan infrastruktur yang terjadi akhir-akhir ini.

Bidang lain yang juga menjadi perhatian BATAN dan perlu diketahui masyarakat yakni pemanfaatan teknologi nuklir untuk magnet, baterai hingga pembuatan radiofarmaka.

"Kita harus mulai memunculkan teknologi nonpertanian, seperti utilisasi reaktor riset, pemanfaatan teknologi nuklir untuk lingkungan," ujarnya.

Berbagai kebijakan itu akan dituangkan dalam rencana strategis BATAN tahun 2019-2024. Hal ini disampaikan Djarot pada acara Rapat Kerja (Raker) tahun 2018.

Raker 2018 ini didasarkan pada hasil evaluasi tahun sebelumnya dan rencana ke depan. Bersamaan dengan itu, Raker juga membahas evaluasi midterm rencana strategis BATAN, dan rencana lima tahun mendatang, lanjutnya.

Rencana Strategis BATAN ke depan akan mengikuti arah kebijakan Presiden terpilih kelak, namun BATAN akan menekankan pada pemanfaatan teknologi nuklir langsung kepada masyarakat. Selain juga mengatasi masalah lingkungan terkait perubahan iklim, kedaulatan pangan dan kesehatan serta energi.

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018