Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memberikan sejumlah arahannya terkait pemilu kepala daerah dan pemilu legislatif, kepada pengurus Golkar se-Indonesia, saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis malam.

"Partai merupakan instrumen berbangsa yang demokratis. Tujuan berpartai ialah memiliki peran besar dalam kebangsaan. Itu semua bisa dicapai apabila keterwakilan yang diwakili makin besar, artinya konstituen besar, suara besar, kursi besar dan itu tujuan kita bagaimana mempunyai partai yang dapat mewakili sebanyak mungkin masyarakat," kata Jusuf Kalla dalam pidato arahannya dalam Rakernas Golkar di Jakarta, Kamis.

Mantan Ketua Umum Golkar itu menyampaikan pemilu dalam situasi sekarang ini berbeda dengan masa lalu. Saat ini semua orang dapat bersaing bebas dan di sisi lain masyarakat bebas pula menentukan pilihannya.

Saat ini, lanjut JK, seseorang memilih partai yang memberikan manfaat bagi dirinya. Manfaat yang diberikan partai terhadap masyarakat tercermin dari kerja yang dilakukan para kader di parlemen maupun di pemerintahan baik pusat maupun daerah.

"Itu lah yang selalu menjadi ukuran seseorang memilih partai," kata JK.

JK mengatakan pemilu masa lalu mengandalkan pengerahan massa, namun saat ini harus dengan bertatap muka dengan konstituen serta dapat memanfaatkan media sosial.

JK mengingatkan banyak orang menilai partai hanya sibuk menjelang pemilu. Oleh karena itu seluruh pengurus dan kader Golkar harus mampu mematahkan anggapan itu dengan cara berusaha menjalin keterikatan dengan masyarakat dalam waktu lama.

Lebih jauh dia mengatakan masa lalu adalah titik terendah kepercayaan masyarakat terhadap Golkar. Maka tugas pengurus Golkar saat ini adalah mengangkat kembali kepercayaan masyarakat kepada Golkar.

"Tugas kalian di DPR, DPRD mewakili masyarakat pemilih sangat penting. Serta peran kader di pemerintah daerah, pemerintah pusat atau di mana saja ini sangat penting. Apalagi dibarengi dengan tagline bersih, bangkit, maju dan menang. Bagaimana bawa kembali partai bersih, supaya bagaimana orang melupakan masa kelam dan bangkit," jelas dia.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018