Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai figur Prabowo Subianto akan memberikan efek positif di Pilkada Jawa Barat 2018, yaitu meningkatkan elektabilitas pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dalam kontestasi tersebut.

"Saya yakin Prabowo `effect` memberikan pengaruh positif bagi pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilkada Jabar," kata Ferry dalam diskusi survei Indo Barometer terkait Pilkada Jabar 2018, di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan berdasarkan survei internal, pasangan Asyik popularitasnya sudah melewati angka 30 persen dan itu merupakan tren positif menjelang pelaksanaan Pilkada di Juni 2018.

Menurut dia dengan tingkat kesukaan publik yang memadai, tidak berlebihan kalau dirinya memperkirakan suaranya pasangan "Asyik" bisa bersaing dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

"Pasangan Sudrajat-Syaikhu merupakan kuda hitam yang membayangi pasangan 2DM, dan pasangan Rindu," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menilai faktor bakal calon presiden seperti Prabowo maupun Joko Widodo tidak terlalu berpengaruh pada pilihan masyarakat di Pilkada 2018.

Hal itu menurut dia karena dalam kontestasi Pilkada dan Pilpres, pertarungannya terkait figur yang maju, sehingga figur bakal capres tidak berpengaruh pada pilihan masyarakat di Pilkada.

Namun menurut dia, figur bakal capres akan berkorelasi positif dengan calon legislatif yang ikut Pemilu Legislatif sehingga mempengaruhi perolehan suara caleg.

Sebelumnya, hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhamul Ulum (Rindu) sebesar 36,7 persen, mengungguli pesaing terdekatnya Deddy Mizwar-Dedy Mulyadi (2DM) yang memiliki elektabilitas 31,3 persen.

"Dari simulasi menggunakan surat suara, tingkat keterpilihan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum sebesar 36,7 persen, selisih 5,4 persen dengan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang memperoleh dukungan 31,3 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan untuk pasangan Sudrajat-Ahmad Saikhu (Asyik) sebesar 5,4 persen, pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) 3,4 persen, dan pemilih yang belum menandai apa pun di surat suara sebesar 23,3 persen.

Survei Indo Barometer di Pilkada Jawa Barat dilaksanakan pada 20-26 Maret 2018, menggunakan metode "multistage random sampling" dengan 1200 responden, "margin of error" kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner.

Baca juga: Survei Indo Barometer: Ridwan Kamil unggul di Jabar

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018