Palembang (ANTARA News) - Pusat-pusat kesehatan dan rumah sakit di Tanah Air harus dirancang memiliki layanan untuk pasien lanjut usia karena seiring dengan membaiknya indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia akan berdampak dengan bertambahnya penduduk usia manula.

Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, di Palembang, Rabu, seusai Pelayanan Geriatri di RS Dr Mohammad Hoesin, mengatakan, saat ini layanan khusus terpadu untuk pasien di atas 60 tahun baru tersedia di 12 provinsi sehingga negara akan terus mendorong setidaknya ada tambahan lagi di tahun ini.

"Penduduk usia manula ini jika tidak diurus bakal jadi masalah di masa datang karena diperkirakan bakal terus meningkat jumlahnya. Adanya layanan geriatri ini diharapkan dapat memudahkan mereka karena nantinya layanan kesehatan bersifat terpadu," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa negara memiliki perhatian terhadap kaum manula ini karena berdasarkan data BPS 2015 menunjukkan jumlah usia lanjut sebanyak 21 juta atau 8,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia, dan akan terus bertambah.

Akan tetapi jika merujuk ke Jepang, Indonesia masih lebih baik. Jepang sebagai salah satu negara maju dengan IPM cukup tinggi diketahui saat ini memiliki komposisi penduduk berbentuk piramida terbalik yang menandakan jumlah penduduk usia manula lebih banyak dari usia produktif.

Indonesia sebagai negara berkembang, sejauh ini masih memiliki komposisi penduduk yang ideal namun seiring dengan kemajuan dan perbaikan pola hidup maka niscaya bakal terjadi peningkatan. Hal ini tergambar dari angka harapan hidup yang sudah di atas 70 tahun.

Oleh karena itu, pusat pelayanan kesehatan bagi manula harus diperbanyak agar manula tidak perlu lagi bolak-balik untuk melakukan pemeriksaan kesehatan karena untuk sekali datang dapat melakukan cek kesehatan untuk beberapa item.

Hal ini karena pada umumnya, pasien usia manula memiliki penyakit komplikasi seiring menurunnya fungsi organ tumbuh. Salah satu penyakit yang sering dialami yakni sindrom dispepsia, yakni keluhan sakit pada perut bagian atas yang menetap atau berulang disertai rasa penuh saat makan, cepat kenyang, kembung, bersendawa, nafsu makan menurun, mual, muntah dan dada terasa panas yang dalam.

"Misal, dia (pasien manula) sakit gigi, pasti akan berpengaruh juga ke paru-parunya, bisa juga ke jantungnya. Jika mereka harus memeriksa satu per satu dengan mendatangi masing-masing unit tentunya akan merepotkan sehingga harus dibuatkan suatu layanan terpadu," kata dia.

Bukan hanya fasilitas layanan terpadu, Moeloek juga menyoroti mengenai biaya mendapatkan pelayanan itu khususnya untuk layanan rawat jalan.

"Tentunya tidak bisa dibayar sekaligus, meski banyak yang diperiksa karena ini akan memberatkan pasien. Mengenai skema pembayaran ini, saya berharap pihak rumah sakit bisa menemukan pola idealnya," kata dia.

Direktur Medik dan Keperawatan RSMH, Alsen Arlan, mengatakan, RSMH telah menyiapkan tim terpadu untuk layanan geriatri ini meliputi internis geriatri, rehabilitasi medik geriatri, psikogeriatri, perawat geriatri, ahli gizi, konsultan terkait seperti neurologi, ortopedi, mata, THT, urologi, kulit, gigi, dan lain.

"Layanan dibuka setiap hari, dari Senin Senin- Sabtu dari pukul 07.00 sampai pukul 21.00 WIB," kata dia.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018