Kendari (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara meningkatkan kewaspadaan, baik di lingkungan markas kepolisian, asrama, maupun perumahan-perumahan milik Polri, serta sarana umum lainnya usai serangkaian teror bom di Surabaya dan Riau.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart di Kendari, Rabu, menegaskan peningkatan kewaspadaan dan keamanan oleh aparat kepolisian dilakukan secara ketat sesuai standar operasional prosedur.

"Instruksi kewaspadaan tersebut, telah diteruskan ke seluruh polres jajaran Polda Sulawesi Tenggara untuk ditindaklanjuti, mengantisipasi kemungkinan adanya aksi teror bom di wilayah hukum Polda Sultra," katanya.

Harry menambahkan atas peristiwa teror bom di sejumlah daerah di Indonesia, masyarakat juga diminta tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, karena Polri bersama TNI terus bekerja memantau pergerakan terorisa.

"Selain itu, terkait informasi pemberitaan, masyarakat diimbau tidak membagikan foto atau video di media social terkait aksi teror bom, karena tanpa disadari, hal itu dianggap mempromosikan tindakan keberhasilan teroris," katanya.

Pantauan Antara, di sejumlah pusat perbelanjaan, masjid, dan gereja, tak luput dari pengawasan aparat yang melakukan pengamanan.

Baca juga: Markas Polda Riau diserang, pelaku tabrak polisi dan wartawan
Baca juga: Ipda Auzar gugur diserang teroris di Mapolda Riau
Baca juga: Pemda disarankan gunakan anggaran tak terduga untuk tangani korban teroris

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018