Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu Menlu Peru Néstor Francisco Popolizio Bardales untuk membahas kerja sama bilateral kedua negara.

Keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Kamis menyebutkan kunjungan kerja Menlu Retno ke Lima, Peru itu merupakan kunjungan bilateral resmi pertama Menlu RI ke Peru sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara pada 1975.

Dalam pertemuan bilateral itu, Menlu RI menyampaikan bahwa Peru merupakan pasar penting bagi Indonesia, dan kerja sama ekonomi kedua negara saat ini belum merefleksikan potensi yang ada.
 
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu Menlu Peru Néstor Francisco Popolizio Bardales untuk membahas kerja sama bilateral kedua negara. (Humas Kemlu RI)


Peru merupakan mitra dagang ke-4 terbesar bagi Indonesia di kawasan Amerika Selatan. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Peru pada 2017 mencapai peningkatan sebesar 5,3 persen dari tahun 2016.

Untuk meningkatkan kerja sama perdagangan, kedua Menlu sepakat mengenai pentingnya perjanjian perdagangan antara kedua negara.

Selain itu, Menlu RI menyampaikan pentingnya untuk bekerja lebih keras meningkatkan interaksi antara pengusaha dan melakukan diversifikasi produk dalam perdagangan kedua negara.

Baca juga: Retno Marsudi terima penghargaan dari Pemerintah Peru
 
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu Menlu Peru Néstor Francisco Popolizio Bardales untuk membahas kerja sama bilateral kedua negara. (Humas Kemlu RI)


Selain kerja sama perdagangan, kedua Menlu juga membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, perikanan dan sosial-budaya.

Indonesia dan Peru telah memiliki pengaturan bebas visa bagi pemegang paspor biasa, paspor dinas dan paspor diplomatik.

Di luar isu bilateral, kedua Menlu juga bertukar pikiran mengenai berbagai isu kawasan dan global. Beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan Menlu RI Dan Menlu Peru, antara lain masalah pengungsi dari Venezeula dan Rakhine State, upaya untuk mengatasi penggunaan senjata kimia, serta isu-isu yang menjadi perhatian di Dewan Keamanan PBB.

Selanjutnya, Pemerintah Peru menyampaikan dukungan terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, yang pemilihannya akan dilakukan pada 8 Juni 2018.
 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018