Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengajukan banyak kuis saat Sosialisasi Empat Pilar MPR di Masjid Raudhatul Jannah Sangatta, Kalimantan Timur, Kamis karena banyak peserta terdiri anak-anak.

Sedikitnya ada enam pertanyaan yang diajukan Mahyudin di sela-sela penyampaian materi sosialisasi. "Siapa yang hafal Pancasila?" tanya Mahyudin.

Seorang anak perempuan maju ke depan dan mengucapkan Pancasila dengan sempurna. Mahyudin pun merogoh kantong dan memberikan sekadar uang jajan karena menjawab pertanyaan dengan benar.

Di sela penyampaian materi sosialisasi, Mahyudin melontarkan kuis seperti siapa presiden pertama, apa kepanjangan BPUPKI, siapa nama-nama Bupati Kutai Timur, siapa presiden pertama yang dipilih langsung, tanggal Dekrit Presiden. Semua pertanyaan dijawab dengan benar oleh anak-anak.

Dalam sosialisasi, Mahyudin memaparkan bahwa tidak ada jaminan Indonesia akan terus bertahan dan bersatu. Negara seperti Uni Soviet bisa terpecah menjadi beberapa negara. Karena itu, sosialisasi Empat Pilar terus menyuarakan NKRI sebagai harga mati. "Selain itu kita harus terus melakukan perbaikan dan pembangunan," ujar dia dalam keterangan pers.

Namun, persoalan dan tantangan kebangsaan semakin banyak. Contohnya korupsi. Tuntutan reformasi antara lain menghapus praktik KKN. "Tapi masalah korupsi belum bisa selesai. Malah semakin banyak korupsi. Di bulan Ramadhan ini saja banyak yang ditangkap karena kasus korupsi," katanya.

Mengakhiri sosialisasi, Mahyudin berpesan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. "Silakan memilih presiden pada tahun 2019. Tidak perlu ribut-ribut membuat fitnah. Atau membuat banyak hastaq. Kalau masih percaya silakan dipilih, kalau sudah tidak percaya, tidak usah dipilih. Tapi tidak perlu memfitnah," pesannya.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018