Sumenep (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, menyiapkan bantuan kedaruratan bagi korban gempa bumi di tiga kecamatan setempat.

"Sesuai laporan dan informasi yang kami terima, terdapat tiga kecamatan terdampak gempa bumi dan menyebabkan kerusakan pada bangunan milik warga. Kami sudah siapkan bantuan kedaruratan bagi korban," kata Kepala BPBD Sumenep, A Rahman Riadi di Sumenep, Kamis.

Pada Rabu (13/6) malam pukul 20.06 WIB, gempa bumi berkekuatan 4,8 skala Richter (SR) terjadi di Sumenep.

Pimpinan dan staf BPBD Sumenep dibantu perangkat desa dan kecamatan setempat telah mengecek sebagian lokasi terdampak.

Sejak Rabu malam, staf BPBD Sumenep telah menyiapkan bantuan kedaruratan, di antaranya paket sembako, selimut, dan terpal, untuk diserahkan kepada korban.

Rencananya, pimpinan dan staf BPBD Sumenep akan turun ke lapangan lagi pada Kamis ini untuk memverifikasi semua laporan dan informasi tentang dampak gempa bumi sekaligus menyerahkan bantuan kedaruratan kepada korban.

"Untuk sementara sesuai laporan dan informasi yang kami terima, ada sejumlah warga yang mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan," kata Rahman, menerangkan.

Tiga kecamatan di Sumenep yang terdampak gempa bumi pada Rabu malam itu adalah Batu Putih, Dasuk, dan Manding.

Sesuai rilis dari BMKG di laman www.bmkg.go.id, posisi gempa bumi di Sumenep pada koordinat 6,88 LS dan 113,94 BT, tepatnya di darat pada jarak sekitar 6 km arah Timur Laut Sumenep dengan kedalaman 12 kilometer.

Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan menyatakan gempa bumi yang terjadi di Sumenep merupakan jenis gempa bumi intraplate dengan hiposenter dangkal akibat aktivitas patahan lokal.

Hasil analisa pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan gempa bumi di Sumenep tidak berpotensi Tsunami.

Baca juga: Puluhan bangunan di Sumenep rusak akibat gempa, tiga warga luka

Baca juga: BPBD Sumenep nyatakan tiga kecamatan terdampak gempa bumi

Pewarta: Abd Aziz
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018