London (ANTARA News) - Koleksi Musim Panas Mode Italia karya mahasiswa Akademi Mode terkemuka di Roma, KOEFIA, ditampilkan dalam peragaan busama yang digelar di kediaman resmi Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, Minggu malam.

Peragaan busana yang diselenggarakan sebagai bagian dari pekan mode AltaRoma 2018, dihadiri lebih dari 400 tamu undangan yang terdiri dari pelaku industri dan peminat mode, kalangan diplomatik, sosialita serta jurnalis berbagai media, demikian Pensosbud KBRI Roma, Aisyah Murtina Allamanda kepada Antara London, Senin.

Mengusung tajuk The Summer Fashion "Notes on Couture", karya 36 mahasiswa tahun kedua dan ketiga Akademi Mode KOEFIA di bawah arahan Direktur Artistik, Simone Bruno, tampil ragam desain untuk musim panas itu dibuka dengan tarian Betawi kontemporer oleh duo penari cilik, Shavira Yusral Tahir dan Ayasha Royhan Wahab, berlangsung hangat.

Pada puncak acara, hadir sejumlah koleksi pakaian dari wastra Nusantara koleksi pribadi Dubes Esti Andayani dan Wakil Kepala Perwakilan RI, George Lantu. Diiringi lagu Serasa ciptaan (alm) Chrisye, para model Italia memperagakan busana dengan anggun disambut meriah hadirin.

Dalam sambutannya, Dubes Esti Andayani menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara KBRI Roma dan Akademi KOEFIA, khususnya dalam mempromosikan wastra nusantara di Italia. Dubes Esti juga memberikan penghargaan bagi koleganya, Duta Besar RI untuk Venezuela tahun 2012-2015 (Almarhum) Prianti Gagarin, yang semasa hidupnya aktif mempromosikan wastra Nusantara dalam berbagai kesempatan.

Sementara itu, Rumah Mode Balenciaga menyatakan terima kasih pada KBRI Roma yang bersedia menjadi tuan rumah sekaligus ajang pemberian penghargaan bagi siswa KOEFIA pemenang kompetisi desain Lectra KOEFIA Balenciaga Award 2018.

Sentuhan khas budaya Indonesia juga hadir melalui lantunan musik bernuansa etnik Trio KBRI Roma beranggotakan Charles Hutapea (piano dan saksofon), Harley Korompis (terompet dan piano) dan Lona Hutapea (gamelan dan angklung). Lagu-lagu seperti Janger, Gundul-gundul Pacul serta Bengawan Solo mengalun merdu menghibur undangan. Beragam sajian seperti nasi goreng Indonesia, kue balapis khas Manado, kue dadar gulung dan bubur kacang hijau diminati undangan.

Salah seorang pengunjung, Bertha Cerullo Vella, mengekspresikan kekaguman terhadap ragam budaya dan wastra nusantara yang ditampilkan pada malam itu. Dubes Malaysia di Italia menyampaikan penghargaannya atas penyelenggaraan acara menarik. Akademi mode KOEFIA adalah salah satu sekolah mode terkemuka di kota Roma didirikan pada tahun 1951.

Sejak 2013, Akademi KOEFIA menjadi mitra KBRI Roma mempromosikan batik dan wastra nusantara di Italia. Akademi KOEFIA mendukung Indonesia Fashion Week dengan memberikan beasiswa bagi pemenang kompetisi Indonesian Young Fashion Designer dalam lima tahun terakhir ini.

Baca juga: Buku dan cerita anak jadi instrumen diplomasi Indonesia

Berbagai nama perancang adibusana seperti Dolce & Gabbana merupakan lulusan sekolah mode. Pekan mode AltaRoma 2018 merupakan ajang peragaan busana yang didedikasikan bagi perancang muda Italia, diadakan dua kali setiap tahunnya, setiap Januari dan Juli.

Para pengunjung juga diajak belajar membatik melalui lokakarya singkat dipandu pelajar Indonesia di Universitas Calabria Italia, Ranty Yustina Dewi.

Humas KOEFIA, Bianca Lamy, menyebutkan bahwa potensi Indonesia di dunia mode sangat besar. Indonesia dinilai memiliki keunggulan latar belakang kekayaan budaya, ragam pilihan busana serta keahlian artisan lokal kerajnan tangan yang dapat menjadi modal dalam kompetisi mode global, demikian Bianca Lamy.

Baca juga: KBRI Roma ajak diplomat lain rayakan lebaran bernuansa Indonesia

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018