aktivitas gempa semacam itu tergolong masih wajar dan normal
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA News) - Hingga Jumat pukul 08.00 WIB sudah terjadi 38 kali gempa kecil di selatan Malang menyusul gempa 5,5 Skala Richter (SR) yang berpusat di laut sekitar jarak 184 kilometer arah selatan Kabupaten Malang pada kedalaman 46 kilometer Kamis (19/7) pukul 19.23 WIB.

"Dari 38 aktivitas gempa susulan di selatan Malang, tercatat kekuatan gempa terkecil dengan magnitude 3,2 SR dan yang terbesar 4,9 SR, sehingga berdasarkan data itu tampaknya sangat kecil peluang akan terjadi gempa dengan kekuatan yang lebih besar dari gempa utamanya di tempat tersebut," kata Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Karangkates Musripan saat dihubungi dari Lumajang.

"Pascagempa megathrust di selatan Malang berkekuatan 5,5 SR pada Kamis (19/7) malam yang guncangannya dirasakan di seluruh wilayah selatan Jawa Timur dan Bali, perlu kami jelaskan bahwa aktivitas gempa semacam itu tergolong masih wajar dan normal," katanya saat dihubungi dari Lumajang, Jawa Timur.

Dalam ilmu gempa, dia menjelaskan, aktivitas gempa seperti yang terjadi di selatan Malang disebut sebagai Gempa Tipe I yang meliputi gempa pendahuluan, gempa utama, dan serangkaian gempa susulan.

"Gempa selatan Malang itu menjadi menarik karena mengingatkan kita dan menjadi penanda aktifnya zona megathrust di selatan Malang," tuturnya.

Ia megimbau warga tetap tenang namun waspada sambil memantau informasi mengenai perkembangan kejadian gempa dari BMKG.

Musripan mengingatkan pentingnya pemahaman bahwa semua gempa dengan kekuatan signifikan akan diikuti oleh aktivitas susulan dan itu merupakan hal yang wajar.

"Apalagi jika gempa yang terjadi di zona batuan rapuh maka gempa susulan yang terjadi akan lebih banyak," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa gempa susulan itu "baik" karena menjadi sarana batuan melepas semua energi yang tersimpan sehingga menjadi stabil dan normal kembali.

Baca juga: Gempa getarkan Malang
 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018