Jember (ANTARA News) - Warga Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, merasakan getaran gempa bumi 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, pukul 18.46 WIB.

"Kami mendapat laporan bahwa guncangan gempa bumi di Lombok dirasakan warga selama beberapa detik di 31 kecamatan di Kabupaten Jember, bahkan sebagian warga di kawasan kota sempat panik dan keluar rumah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Minggu.

Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR mengguncang Lombok Utara pada Minggu pukul 18.46 WIB. Gempa yang berlokasi di 8.37 LS, 116.48 BT dengan kedalaman 15 kilometer tersebut berpotensi terjadinya tsunami dengan ketinggian gelombang paling tinggi hanya setengah meter.

Dia mengatakan getaran gempa bumi tersebut terasa cukup kuat selama beberapa detik, bahkan sejumlah benda di dalam rumah warga sempat bergoyang, sehingga membuat kepanikan di beberapa lokasi.

Pihaknya hingga kini belum mendapat laporan terkait dengan dampak gempa tersebut.

“Petugas BPBD Jember saat ini melakukan pengecekan di sejumlah lokasi untuk memastikan bahwa gempa bumi di Lombok tersebut tidak berdampak pada kerusakan rumah atau fasilitas umum yang berada di Kabupaten Jember," tuturnya.

Heru menjelaskan di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Rambipuji dan Kecamatan Panti sempat mengalami pemadaman listrik setelah terjadi gempa bumi yang mengguncang Lombok tersebut.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Banyuwangi Eka Muharam dengan mengatakan getaran gempa bumi di Lombok tersebut dirasakan hampir di seluruh Kabupaten Banyuwangi.

Namun, untuk peringatan dini BMKG terkait dengan terjadinya gelombang tsunami tidak berpengaruh di Banyuwangi.

“Hingga kini masih belum ada laporan adanya kerusakan terkait dengan gempa bumi berkekuatan 7,0 SR tersebut, namun kami terus melakukan pemantauan di sejumkah lokasi," katanya.

Berdasarkan siaran pers BMKG pusat, telah terjadi 16 kali gempa susulan, namun dengan magnitudo yang jauh lebih kecil, sehingga masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik atas gempa tersebut.

Baca juga: Peringatan tsunami sebabkan lalu lintas sekitar Senggigi-Ampenan padat

Baca juga: Seorang santri meninggal akibat gempa 7,0 SR

Baca juga: BMKG nyatakan peringatan dini tsunami berakhir




 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018