Jakarta (ANTARA News) - Dua pesenam China meraih dua medali emas pada babak final senam trampolin di JIExpo Hall D, Kemayoran, Jakarta, Kamis.

Pertama, China meraih emas melalui pesenam putrinya Lingling Liu setelah berhasil meraih skor 55,270 diikuti pesenam Jepang Hikaru Mori yang meraih perak dengan skor 53,735, dan perunggu juga diraih pesenam China Shouli Zhu dengan skor 53,615.

Sementara Indonesia tidak menempatkan wakilnya pada kategori putri senam trampolin tersebut.

Emas kedua China diraih oleh pesenam putra Dong Dong setelah berhasil meraih skor 59,925, diikuti pesenam China lainnya Lei Gao yang meraih perak dengan skor 59,220, dan Pirmammad Aliyev dari Kazakhstan meraih perunggu dengan skor 57,460.

Sebelumnya, Dong Dong juga berhasil meraih emas senam trampolin pada dua ajang Asian Games sebelumnya di Incheon Korea Selatan 2014 dan Guangzhou China 2010.

Sementara itu, dua pesenam putra Indonesia Yudha Tri Aditya dan Sindhu Aji Kurnia Putra Dimas gagal masuk final setelah berada pada posisi dua terbawah pada kualifikasi.

Total 10 pesenam yang bertanding pada babak kualifikasi tersebut. 

Yudha berada pada posisi kesembilan dengan skor total 61,700 dari dua kali percobaan. Sedangkan Shindu menempati urutan ke-10 dengan skor 48,430.

Pada Asian Games 2018, Indonesia telah menyumbangkan dua medali dari senam artistik melalui pesenam putri Rifda Irfanaluthfi dan pesenam putra Agus Prayoko.

Rifda meraih perak setelah berhasil menduduki peringkat kedua pada babak final pada kategori lantai (floor exercise) putri. Sedangkan Agus berhasil menempati peringkat ketiga pada final kategori meja lompat (vault) pria.

Untuk diketahui, sebelumnya sepanjang keikutsertaan pada ajang Asian Games, Indonesia belum sekalipun meraih medali pada cabang senam.

Sementara pada senam ritmik, Indonesia melalui dua pesenam putrinya Nabila Evandestiera dan Wahyu Putri gagal menyumbangkan medali.

Pada babak final, Nabila dan Putri hanya menempati posisi masing-masing 15 dan 16 dari total 23 pesenam yang bertanding.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018