Gorontalo (ANTARA News) - Organisasi konservasi, Burung Indonesia, mendorong Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi kampus biodiversitas atau keanekaragamanhayati.

Koordinator Program Burung Indonesia Gorontalo, Amsurya Warman Amsa mengatakan salah satu cara untuk mewujudkan kampus biodiversitas adalah menyediakan dan melindungi habitat burung.

"Ruang terbuka hijau dan taman kota, adalah salah satu bentuk habitat yang bisa kita buat agar burung-burung hadir di sana," katanya saat diskusi dalam rangka Merayakan Keragaman Burung di Indonesia yang digelar di halaman kampus UNG, Minggu.

Menurut dia, kampus UNG dapat menjadi bagian dari koridor terbang burung yang berasal dari Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), dengan adanya jalur hijau dari hutan ke perkotaan.

"Jadi burung tidak perlu lagi dengan sangkar untuk mencapai kota. Itu artinya burung terbang tanpa sayap, kita tidak mau mereka terbang tanpa sayap. Biar dia terbang di alam bebas," kata Amsurya.

Rektor UNG Syamsu Qamar Badu mengaku optimistis jika kampus yang dipimpinnya bisa menjadi kampus biodiversitas, dengan memenuhi berbagai kriteria.

"Saya menginginkan siapapun yang datang ke Gorontalo bisa menikmati keanekaragamanhayati seperti berbagai jenis burung, termasuk saat datang ke kampus UNG," katanya.

Selain diskusi tersebut, Burung Indonesia bersama Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Gorontalo menggelar Gorontalo Bird Walk 2018.

Para pelajar, mahasiswa, anak-anak dan orang tua mengikuti berbagai lomba seperti pengamatan burung di lingkungan kampus, sketsa burung, serta fotografi.

Para peserta juga mengikuti lomba Berita Burung, dengan cara mengunggah pesan-pesan, foto dan video bertema pelestarian burung serta habitatnya ke akun media sosial.

Baca juga: Presiden berpesan RUU KSDA selaras konstitusi

Baca juga: 10 daerah serentak telusuri keanekaragaman hayati

 

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018