Jakarta (ANTARA News) - Presenter Daniel Mananta akhirnya berkesempatan menjadi pemeran utama dalam film "A Man Called Ahok" setelah bertahun-tahun tidak tampil di layar lebar.

Pria 37 tahun itu berperan sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama di film yang diangkat dari buku karya Rudi Valinka.

Beban tentu ada, apalagi Basuki adalah seorang sosok yang dikenal masyarakat.

"Bagaimana memerankan orang yang benar-benar tulus mencintai Indonesia, makanya gue merasa sangat terhormat memerankan peran tersebut," kata Daniel di konferensi pers peluncuran trailer "A Man Called Ahok", Jakarta, Kamis.

Pada Maret silam, dia sempat menemui orang  yang akan diperankannya di layar lebar. Di sela syuting saat mengenakan kostum Basuki, Daniel diajak menemui pria asal Belitung itu di Mako Brimob, Depok.

"Gue sebagai 'Ahok' ketemu Ahok di Mako Brimob. Itu canggung dan aneh parah," seloroh Daniel.

Baca juga: Kisah Ahok difilmkan, Daniel Mananta pemeran utamanya

Daniel bercerita, kala itu Basuki menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Dia bilang, 'cuma rambutnya saja yang mirip'," celoteh Daniel seraya tertawa.

Mereka bercengkerama dan Daniel membawa pulang buku "A Man Called Ahok" yang sudah dibubuhi tanda tangan serta pesan istimewa.

"Untuk Daniel Mananta 'AHOK'," tulis Basuki. "Sehat dan sukacita menyertai hidupnya." 

Baca juga: Ditanya soal rencana Ahok menikah lagi, Nicholas tersenyum
 
Ucapan Ahok kepada Daniel Mananta terkait film "A Man Called Ahok". (Instargram @vjdaniel)


Meski sang tokoh bergurau tak banyak kesamaan antara dirinya dengan Daniel, beda lagi pendapat Nicholas Sean, putra sulung Basuki.

Setelah menyaksikan cuplikan video yang memperlihatkan akting Daniel sebagai ayahnya, Nicholas berpendapat keduanya terlihat serupa.

"Mirip, kalau lihat dari jauh, mirip posturnya, semua. Di filmnya kan ada banyak konflik, saat marah seperti itu, saya rasa (Daniel) mendalami banget," tutur Nicholas.

"A Man Called Ahok" mengisahkan kehidupan Ahok sejak belia di Gantong, Belitung Timur hingga menjadi Bupati Belitung Timur pada 2005. 

Film ini tidak mengangkat konflik politik yang dialami Basuki, tapi lebih mengusung tema hubungan orangtua dengan anak, khususnya antara Ahok dengan ayahnya, Kim Nam. 

Sutradara Putrama Tuta ingin bercerita mengenai perjuangan anak lelaki menjadi pria dewasa yang selalu berusaha demi kebenaran yang ia yakini.

Film yang akan ditayangkan pada akhir 2018 ini juga dibintangi oleh Chew Kin Wah, Sita Nursanti, Donny Damara, Denny Sumargo, Eriska Rein, Ferry Salim dan Eric Febrian.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018