Portal Peduli WNI akan diterapkan secara penuh di semua perwakilan mulai Januari 2019."
Jakarta (ANTARA News) - Portal Peduli WNI yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya di Seoul, Senin, menjadi standar pelayanan di seluruh Perwakilan RI.

"Sistem dan datanya sudah terintegrasi penuh dengan data nasional terkait lainnya. WNI bisa mendapatkan layanan secara online maupun dengan datang ke perwakilan," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Dengan adanya portal yang dibangun Kemlu RI sejak 2015 ini, seluruh perwakilan RI akan memiliki satu standar pelayanan dan satu basis data WNI. 

Sistem tersebut telah terintegrasi penuh dengan sistem pendataan dan pelayanan nasional seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM,  serta data ketenagakerjaan luar negeri milik Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Untuk dapat memanfaatkan pelayanan melalui portal ini, WNI di luar negeri diharuskan melaporkan dirinya. Proses lapor diri dibuat lebih mudah dengan lapor diri online

Dengan sistem ini, nantinya Pemerintah akan dapat mengetahui statistik dan profil WNI di luar negeri yang akurat dan realtime

Sistem ini akan terus dikembangkan dalam rangka memberikan pelayanan bagi WNI di luar negeri dengan mudah, cepat, dan murah. Dengan sistem ini, pendataan pemilih untuk pemilu di luar negeri nantinya akan jauh lebih mudah dan akurat.

Di akhir proses peluncuran, Presiden Jokowi memberikan apresiasi tinggi terhadap pengembangan sistem tersebut, yang dinilai dapat meningkatkan perlindungan dan pelayanan kepada WNI di luar negeri.

“Portal Peduli WNI akan diterapkan secara penuh di semua perwakilan mulai Januari 2019,” tutur Menlu Retno dalam paparannya kepada Presiden Jokowi.

Seoul dipilih menjadi tempat peluncuran sistem ini karena Korea Selatan merupakan salah satu negara dimana terdapat konsentrasi WNI dalam jumlah besar.

Saat ini tercatat sekitar 40 ribu WNI di Korea Selatan, yang sebagian besar bekerja sebagai pekerja migran di sektor formal. 

Dari jumlah tersebut, lebih dari 2.500 WNI sudah melaporkan diri secara online sejak sistem ini pertama kali diuji coba akhir Juli 2018. 

KBRI Seoul juga dinilai sebagai salah satu perwakilan yany paling siap menerapkan sistem ini dan sekaligus merupakan salah satu lokasi Data Center Kemlu RI. ***2***

Baca juga: Presiden luncurkan Portal Peduli WNI Kemenlu

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018