Ini tidak hanya tanggung jawab ahli, tetapi seluruh masyarakat untuk memulihkan psikologi dan kejiwaan keluarga korban..
Pangkalpinang, 30/10 (ANTARA News) - Keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami shock berat, karena kehilangan sanak famili yang terdekat.

"Rata-rata keluarga korban yang didampingi mengalami shock berat," kata Koordinator Posko Himpunan Psikolog Seluruh Indonesia Sumsel - Babel, Servasus Samuel, di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini sudah puluhan keluarga korban yang didampingi petugas, untuk memulihkan kondisi kejiwaan anggota keluarga korban yang kehilangan orang tua, istri, suami, anak dan sanak familinya.

"Posko sudah didirikan dari kemarin (Senin) untuk membantu menstabilkan kejiwaan keluarga yang kehilangan orang tua, anak, suami, istri yang sedang hamil yang menjadi korban pesawat jatuh," ujarnya.

Menurut dia, Posko ini penting, karena bisa berdampak ?trauma yang berkepanjangan, sehingga diperlukan pendampingan untuk memulihkan kejiwaan keluarga korban.

"Kita berharap keluarga korban lebih terbuka, berdialog dan bertukar fikir dengan orang-orang sekitarnya," katanya.

Oleh karena itu, diharapkan seluruh masyarakat khususnya sanak famili lebih peduli dan berempati kepada keluarga korban pesawat jatuh ini, guna mendukung proses pemulihan mental dan kejiwaan keluarga korban.

"Ini tidak hanya tanggung jawab ahli, tetapi seluruh masyarakat untuk memulihkan psikologi dan kejiwaan keluarga korban yang tidak stabil," katanya.

Baca juga: Pendataan keluarga korban JT 610 dipusatkan di Halim
Baca juga: Lion Air terus berangkat keluarga korban dari Pangkal Pinang

Pewarta: Aprionis
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018