Surabaya (ANTARA News) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) di Surabaya, Rabu, meresmikan unit pelayanan endoskopi milik Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Direktur Jenderal Sumber Daya IPTEK dan Dikti Kemenristekdikti Prof dr Ali Ghufron Mukti di sela peresmian mengatakan RS Unair telah berkembang dengan cepat dan pihaknya mendorong ke arah kemandirian.

"Harus ada ide-ide baru dan pengembangan. Sehingga sebagai RS pendidikan, tidak saja untuk pendidikan, pelayanan, tapi juga penelitian dan inovasi baru. Untuk itu, ide baru yang dilakukan antara lain dengan membuka unit pelayanan endoskopi," ujarnya. 

Ia berharap dengan pelayanan endoskopi pemeriksaan di RS itu lebih baik lagi, diagnosis bisa lebih tepat, dan tindakan bisa lebih bagus. Sehingga, bisa lebih efektif dan efisien.

Selain itu, dia juga berharap RS Unair sebagai rumah sakit pendidikan terus merespon perubahan, terutama, di era revolusi indusri 4.0.

"Saat ini semua serba `internet of thing`, serba big data, dan serba tele. Tele-medicine, tele-diagnosis, tele-treatment, tele-konsultasi. Sehingga, nanti ada `hospital without wall`, RS tanpa batas dinding. Di manapun bisa memberikan layanan. Termasuk konsultasi endoskopi," jelasnya.

Baca juga: RS Unair kembangkan metode bedah Tevar

Sementara itu, Direktur RS Unair Prof Nasronuddin mengatakan bahwa tahun 2018 ini, pihaknya dipercaya Rektor Unair untuk mengelola rumah sakit secara mandiri. Baik pengelolaan keuangan maupun sumber daya manusia (SDM).

"Awal tahun 2016, RS UNAIR menerima pasien BPJS sebanyak 97,6 persen. Kami berusaha meraih pasien non-BPJS. Hingga hari ini, ada enam asuransi umum yang bekerja sama dengan RS Unair. Target kami tahun 2020 nanti 30 persen pasien adalah non-BPJS," terangnya.

Untuk pembukaan layanan endoskopi, lanjut pria yang akrab disapa Nasron itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas RS Unair. Endoskopi merupakan layanan pengembangan dengan tujuan untuk meningkatkan optimalisasi layanan dan mengembangkan yang belum ada.

"Era `internet of thing` ini, semua layanan berbasis internet. Jika dulu seseorang sakit baru datang ke rumah sakit, kini kita yang lebih pro-aktif. Hal ini merespon perubahan kaitannya dengan revolusi industri 4.0," ucapnya. 

Baca juga: RS Unair resmikan unit hemodialisis
 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018