Indonesia merupakan wilayah mega biodiversity, dengan aneka ragam tumbuhan, maka antara satu wilayah dan wilayah bisa sangat beragam. 
Jakarta, (ANTARA News) - Kalangan ahli menilai positif upaya Pertamina melestarikan lahan gambut yang berbasis pemberdayaan masyarakat,  melalui Program Arboretum Gambut di Sungai Pakning, Bengkalis, Provinsi Riau. 

Ahli Biologi Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB)  Gunawan Djajakirana  melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa mengatakan,  konservasi dan eduwisata lahan gambut dengan memberdayakan masyarakat, memang harus dilakukan. 

"Kalau kegiatannya memang begitu, secara general memang baguslah. Artinya, gambutnya dikonservasi, dimanfaatkan sebaik-baiknya bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, daripada dibiarkan begitu saja, kalau dimanfaatkan lebih baik kan," katanya.

Menurut dia, gambut memang termasuk tanah yang unik, namun kondisinya berbeda dari satu tempat dan tempat lain. Sebagai  tanah organik, gambut berasal dari tumbuhan di wilayah tersebut. Karena Indonesia merupakan wilayah mega biodiversity, dengan aneka ragam tumbuhan, maka antara satu wilayah dan wilayah bisa sangat beragam. 

"Tumbuhan di hutan di Sumatera dan di Kalimantan beda. Begitu juga hutan di Jambi dan di Riau juga beda. Populasi tumbuhannya berbeda, meski sama-sama hutan tropis. Kalau tumbuhan berbeda, maka hasil gambutnya juga beda-beda, makanya tiap daerah gambutnya beda-beda, perlakuannya juga berbeda," ujarnya.

Gunawan menilai posifit berbagai upaya Pertamina, termasuk di antaranya melalui integrasi dengan pembinaan masyarakat peduli api, karena, meski gambut secara sebenarnya tidak mudah terbakar, namun jika mengalami over drying, yaitu dikeringkan dengan terlalu kering, maka menjadi mudah terbakar. 

"Membina masyarakat peduli api, bagaimana juga tetap bagus. Dan ini seharusnya tidak hanya dilakukan di daerah gambut, namun juga di semua jenis lahan, karena kebakaran bisa terjadi dimana saja," kata dia. 

Melalui program CSR, BUMN Pertamina menjadikan Arboretum Gambut di Kelurahan Sungai Pakning Bengkalis sebagai destinasi wisata alam satu-satunya di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.

 Arboretum Gambut yang diresmikan pada Kamis (8/11) lalu sebagai area konservasi dan eduwisata lahan gambut akan dikembangkan untuk sarana pendidikan dan wisata terutama bagi generasi muda guna memperkenalkan fungsi lahan gambut sebagai penyangga utama ekosistem di Provinsi Riau.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Riau Riko Kurniawan mengatakan, pengolahan gambut melalui kegiatan-kegiatan positif seperti itulah yang memang harus dilakukan. Yaitu, bagaimana beraktivitas di lahan gambut yang tidak hanya menguntungkan masyarakat, namun sekaligus tidak merusak gambut. 

Dia berharap, berbagai upaya positif Pertamina tersebut, juga meliputi upaya pemulihan gambut, apalagi gambut di daerah Sungai Pakning Bengkalis, sebelumnya memang banyak yang rusak, kalau pun upaya pemulihan sudah dilakukan, maka harus terus ditingkatkan. 

"Apalagi program tersebut untuk pemberdayaan sebagai area wisata, maka gambut harus dipulihkan sehingga bagus.Tetapi kalau gambutnya rusak, maka percuma karena ancaman kebakaran bisa terjadi lagi," katanya.

Riko menyatakan, upaya-upaya positif yang dilakukan Pertamina seperti itu harus didorong serta diapresiasi, bahkan kalau bisa menjadi contoh bagi pelaku bisnis yang lain.
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018