Kita terbiasa menolong korban bencana alam atau musibah kemanusiaan di daerah nan jauh sana, bahkan di luar negeri, namun saat bersamaan lupa dengan bencana yang dihadapi saudara di depan mata sendiri
Bogor,  (ANTARA News ) -  Staf Khusus Menpora, Tommy Kurniawan, dan aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Ahmad Fahir mengunjungi seorang jompo dhuafa bernama Mak Suha, yang tinggal di bantaran Situ Ciminggir, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Mak Suha rumahnya roboh sejak enam bulan lalu. Saat hujan ia harus tidur basah kuyup, karena sebagian besar genteng dan dinding rumahnya roboh. Apalagi sekarang sudah musim hujan," kata Ahmad Fahir di Bogor, Selasa.

Ia bersama staf khusus Menpora, aktivis karang taruna Kecamatan Rancabungur dan pegiat "Lulugu Puseur Cisadane", Rancabungur, akhir pekan lalu, mengunjungi rumah Mak Suha, yang berasa di RT01/RW08, Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Menurut Fahir, saat kunjungan itu, Staf Khusus Menpora Tommy Kurniawan mengajak para dermawan untuk menyisihkan sebagian kecil rezekinya guna menolong Mak Suha dari jeratan kesulitan hidup.

"Kita kedepankan sisi kemamusiaan yang menimpa Mak Suha. Soal status kepemilikan lahan, karena rumahnya ada di bibir situ, itu kita serahkan penuh ke otoritas pemda terkait," katanya.

Oleh karena itu, Tommy Kurniawan mengajak semua pihak untuk bahu membahu, dengan melakukan kegiatan tanggap darurat.

"Rumah Mak Suha perlu diperbaiki atau direlokasi ke lokasi lain, agar bisa beraktivitas dan hidup lebih layak," katanya.

Ahmad Fahir, yang juga Wakil Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bogor mengajak publik peduli nasib Mak Suha.

"Nasib yang dialami Mak Suha di Situ Ciminggir memberikan pelajaran bahwa kita harus peduli sesama, apalagi dengan yang terdekat. Kita perlu memanusiakan manusia tanpa melihat latar belakang sosial, ekonomi atau lainnya," katanya.

Ia menambahkan hingga kini belum ada pihak yang peduli, baik dari pemerintah, swasta atau bahkan perorangan sehingga nasib Mak Suha terkatung-katung.

Ketua Karang Taruna Kecamatann Rancabungur, RA Mubarok menegaskan nasib Mak Suha adalah fenomena aneh.

"Aneh karena kita terbiasa menolong korban bencana alam atau musibah kemanusiaan di daerah nan jauh sana, bahkan di luar negeri, namun saat bersamaan lupa dengan bencana yang dihadapi saudara di depan mata sendiri," katanya.

Ia mengatakan bahwa kondisi Mak Suha itu secara tidak sengaja dilihatnya saat sedang menyisir Situ Ciminggir.
      
"Saya menyaksikan ia tinggal di rumah yang sudah roboh," katanya.

Karena itu, kata Mubarok, dirinya akan menggalang dukungan dari para pihak untuk menolong Mak Suha.

Salah satu upaya itu, adalah mengundang Staf Khusus Menpora yang juga publik figur Tommy Kurniawan serta pegiat sosial Kabupaten Bogor, Ahmad Fahir ke kediamannya untuk bersama mendampingi masalah ini.

"Kami mengetuk hati siapapun yang peduli masalah kemanusiaan untuk bersama-sama menolong Mak Suha," katanya.

Ketua Karang Taruna Desa Cimulang, Lingga menambahkan, sebagai warga Cimulang ia sangat priharin dengan nasib yang dialami Mak Suha.

"Selain harus menghidupi dirinya sendiri, Mak Suha juga harus merawat anaknya yang sakit berkepanjangan dalam kondisi rumah roboh," katanya.

Ketua RW08, Desa Cimulang, Encup, menambahkan, pihaknya sudah mendiskusikan masalah Mak Suha dengan RT dan tokoh masyarakat setempat, khususnya terkait lokasi rumahnya yang masuk lahan Situ Ciminggir yang dikelola PU.

"Kami sedang mengusahakan lahan untuk relokasi rumah Mak Suha. Untuk pembangunannya kami berharap bantuan instansi terkait atau uluran tangan para donatur dan dermawan," kata Encup.

Sedangkan tokoh pemuda Kecamatan Rancabungur, Hari Suharlan menambahkan bahwa nasib Mak Suha merupakan tanggung jawab bersama.

Karena itu, ia mengajak para aktivis sosial dan kemanusiaan untuk berpartisipasi menolong Mak Suha.

Baca juga: Kunjungi panti jompo, Delia Husein dan Reza Rahadian teringat keluarga
Baca juga: ICMI "Peduli Dhuafa" santuni penghuni panti jompo




 

Pewarta: Andi Jauhary
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018