Contoh paling kecil, seorang ibu yang dapat mengantarkan anaknya menjadi orang yang suskes, itu sudah termasuk bela negara
Sentani, Papua, (ANTARA News) - Sebanyak 70 peserta jambore Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, mendapatkan materi peningkatan kesadaran bela negara.

Materi kesadaran bela negara itu disampaikan Danramil 1701-16/Unurum Guay, Kapten (Inf) Sungging NW.

"Pembekalan bela negara diberikan sebagai modal dasar untuk menciptakan generasi yang berkualitas untuk membangun negeri ini," katanya ketika dihubungi dari Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.

Pada momentum itu, Danramil menyampaikan bahwa peran kaum perempuan saat ini tidak dapat dinilai lemah dalam membangun negeri ini.

"Saat ini sudah banyak perempuan yang mempunyai prestasi tidak kalah dengan kaum laki-laki. Misalnya, contoh paling kecil, seorang ibu yang dapat mengantarkan anaknya menjadi orang yang suskes, itu sudah termasuk bela negara," katanya.

Apalagi mendampingi suami agar selalu berbuat baik hingga mengurus anak-anaknya bersekolah tinggi, itu juga termasuk bela negara.

"Agar negara ini tetap berdiri kokoh, maka semua elemen bangsa harus ikut serta dalam upaya membela negara ini dari rongrongan negara luar," katanya.

Hal itu bisa dilakukan sesuai dengan bidangnya masing-masing termasuk kaum perempuan, khususnya ibu rumah tangga agar peduli terhadap kelangsungan hidup generasi muda.

"Utamanya dengan memperhatikan pola asuh, penuh cinta kasih sayang dalam keluarga," kata Sungging NW.

Sementara itu, Kepala Distrik Unurum Guay, Manase Jek, sebagai penanggung jawab kegiatan Jambore PKK mengucapkan terima kasih kepada Danramil 1701-16/Unurum Guay yang sudah memberikan materi bela negara kepada para peserta.

Ia bahkan menambahkan rasa cinta dan bangga terhadap Tanah Air akan berfungsi sebagai filter terhadap pengaruh negatif yang berkembang di era kemajuan teknologi dan informasi, walaupun jauh dari hingar bingar perkotaan, karena hal ini harus diantisipasi dari sekarang.

"Upaya penanaman nilai-nilai bela negara harus dimulai sedini mungkin, yakni diawali dari keluarga, selanjutnya lingkungan kemudian masyarakat dan utama para kaum perempuan," katanya.

Baca juga: Wapres: bela negara bisa dengan berwirausaha
Baca juga: Hidayat Nur Wahid: bela negara penting untuk landasan sikap dan perilaku

Baca juga: 1.031 pelajar Papua ikut pelatihan bela negara di Bogor

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018