Pangkalpinang (ANTARA) - DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengecam keras aksi penembakan jemaah yang sedang melaksanakan Shalat Jumat di dua masjid di Selandia Baru. Pada aksi biadab itu menewaskan 40 orang dan 20 orang jemaah lebih luka parah.

"Kita meminta agar Pemerintah Selandia Baru dapat mengungkap motif pembantaian umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah tersebut dan agar pelaku dihukum mati," kata Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Babel Didit Srigusjaya di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan penembakan jemaah masjid di Selandia Baru ini merupakan perbuatan sangat biadab.

"Kita dan masyarakat Bangka Belitung berdoa semoga para korban yang meninggal khusnul khotimah, karena mereka di dalam masjid melakukan ibadah Shalat Jumat," ujarnya.

Menurut dia, pembunuhan oleh seorang pria bersenjata itu dilakukan saat shalat Jumat berlangsung di Kota Christchurch. Itu merupakan penembakan massal terburuk dan dikutuk oleh masyarakat dunia.

"Kita menyaksikan gambar-gambar video yang tersiar di media sosial, yang diambil oleh seorang pria bersenjata dan diunggah ke jejaring sosial di saat serangan itu berlangsung, menunjukkan dia bergerak ke satu masjid, memasukinya dan melepaskan tembakan serampangan ke arah orang-orang di dalam masjid," katanya.

Pada video berdurasi beberapa menit itu, terlihat para jamaah, yang meninggal atau cedera, terbaring meringkuk di lantai masjid itu.

"Kami meminta Pemerintah Selendia Baru menghukum mati pelaku penembakan umat muslim yang sedang beribadah di dalam masjid ini," ujarnya.

Baca juga: Perlindungan WNI di pusaran tragedi berdarah Selandia Baru

Baca juga: MUI NTB imbau umat Islam tak terpancing serangan Selandia Baru

Pewarta: Aprionis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019