Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Papua Nugini menyampaikan turut berdukacita kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia atas bencana banjir bandang yang terjadi di Sentani di Jayapura, Papua.

"Saya mengucapkan dukacita kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia atas banyaknya nyawa yang hilang yang disebabkan oleh bencana alam di Provinsi Papua. Pikiran dan doa kami untuk seluruh keluarga korban. Kami turut berduka cita," kata Menteri Luar Negeri Papua Nugini Rimbink Pato di Jakarta, Kamis.

Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Papua Nugini Rimbink Pato dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Forum Indonesia-Pasifik Selatan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (20/3) mencatat 104 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Papua, yakni 97 orang di Kabupaten Jayapura dan tujuh orang di Kota Jayapura. Hingga saat ini belum semua korban berhasil diindentifikasi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan bahwa sebanyak 79 orang hilang dan belum ditemukan akibat bencana banjir tersebut.

Sementara itu, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sesuai dengan laporan masyarakat yang menyatakan anggota keluarganya belum ditemukan. Selain itu, 160 orang luka-luka, dimana 85 orang luka berat dan 75 orang luka ringan.

Dalam kesempatan itu, Menlu Papua Nugini juga menyatakan turut berduka cita kepada pemerintah dan masyarakat Selandia Baru atas serangan teroris di dua masjid di kota Christchurch di negara tersebut yang menewaskan 50 orang, dan salah satu korban tewas adalah warga negara Indonesia.

"Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Papua Nugini ingin menyampaikan belasungkawa kepada Selandia Baru, kepada komunitas Muslim atas banyaknya nyawa yang hilang dan cedera yang disebabkan oleh kejahatan yang menjijikkan di Christcurch," ujar Pato.

Baca juga: Indonesia tingkatkan kehadiran di Pasifik Selatan melalui ISPF

Baca juga: PLN pulihkan 69 gardu pascabanjir bandang Kabupaten Jayapura

Baca juga: WIKA jajaki peluang proyek pembangunan infrastruktur di PNG

 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019