Pekan depan akan kita tindaklanjuti perintahnya "Ngarso Dalem" (Gubernur Sultan HB X), akan kita survei mana-mana yang bisa dibangun embung untuk mencegah banjir, minimal bisa mengurangi banjir dari luapan sungai
Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan survei lapangan guna mencari lokasi yang tepat untuk membangun embung atau tempat penampungan pasokan air hujan di wilayah kabupaten ini.

Bupati Bantul Suharsono di Bantul, Rabu, mengatakan, survei lokasi itu dilakukan guna menindaklanjuti arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menginginkan ada embung guna mengurangi debit air ke sungai wilayah Bantul saat musim hujan.

"Pekan depan akan kita tindaklanjuti perintahnya Ngarso Dalem (Gubernur Sultan HB X), akan kita survei mana-mana yang bisa dibangun embung untuk mencegah banjir, minimal bisa mengurangi banjir dari luapan sungai," katanya.

Menurut dia, rencana pembangunan embung yang disampaikan gubernur guna mengantisipasi banjir seperti kejadian banjir yang melanda wilayah Imogiri hingga mengakibatkan tanggul sungai longsor dan memutus akses jalan di Kedung Miri itu merupakan langkah positif.

"Untuk lokasinya belum, makanya saya survei dulu mana yang bisa dibuat satu atau dua embung, segera saya perintahkan Dinas PU (Pekerjaan Umum) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) agar minggu depan ditindaklanjuti," katanya.

Apalagi, kata Bupati, arahan dari Gubernur DIY itu lokasi pembangunan embung itu bisa menggunakan lahan Sultan Ground atau Tanah Sultan agar proses pekerjaan tidak ada hambatan terkait dengan kesiapan lahan termasuk minimalisasi gejolak di masyarakat.

"Dalam survei nanti bisa menggandeng ahlinya, misalnya  dari Geologi UGM, dan perintahnya untuk membuat embung dua atau tiga, anggaran juga mumpung masih banyak, makanya segera biar cepat selesai," katanya.

Dia mengatakan, rencana pembangunan embung sebagai tempat menampung atau menangkap air hujan agar tidak semua masuk ke aliran sungai itu akan memakai Dana Keistimewaan (Danais) yang saat ini baru terserap sekitar 40 persen.

Bupati mengatakan, dengan adanya embung di Bantul nantinya, harapannya pemerintah daerah tidak selalu melakukan perbaikan tanggul sungai yang jebol atau infrastruktur yang rusak karena dampak banjir yang hampir terjadi setiap musim hujan secara ekstrim.

"Selama ini kan Bantul tiap tahun hanya benah-benah dan perbaiki bangket, namun sekali ada kejadian rusak lagi, seperti di Kedung Miri itu kan diperbaiki 2018 kemarin, makanya harus ada pencegahan dengan embung, sehingga tidak hanya benah-benah tiap tahun," katanya.

Baca juga: Sultan wacanakan pembangunan embung antisipasi banjir di Bantul

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019