"Target 20.000 WUB IKM itu dari tahun 2015-2019. Itu, target kami dan alhamdulillah sudah tercapai," katanya usai penyaluran bantuan fasilitas mesin dan peralatan bagi empat KUB di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, pihaknya memberikan bantuan peralatan dan mesin tersebut untuk kelompok usaha bersama (KUB) maupun koperasi, bukan untuk perorangan.
Dalam hal ini, penerima bantuan harus berkelompok dan mempunyai legalitas usaha.
"Kami juga bekerja sama dengan dinas yang membuat usulan proposal. Kami memberikan bantuan mesin sesuai dengan yang diperlukan oleh IKM itu, jadi yang tahu kan dinas sebagai pembina langsung," katanya.
Terkait dengan program santripreneur, Nyoman mengatakan hal itu sudah banyak dilakukan di berbagai pondok pesantren oleh tiga direktorat yang ada di Ditjen IKM dan Aneka Kemenperin.
Menurut dia, salah satu tujuan program santripreneur adalah untuk mengatasi pengangguran dengan menciptakan wirausaha baru.
"Tentunya pemerintah mengharapkan setelah mereka lepas dari pesantren ini bisa mempunyai usaha sendiri. Jadi tidak tergantung jadi PNS ataupun kerja di kantoran, mereka menciptakan lapangan kerja sendiri," katanya.
Keempat kelompok penerima bantuan peralatan dan mesin dari Kemenperin terdiri atas KUB Kelompok Wanita Tani Wanita Maju Lestari dengan anggota 10 orang yang menerima fasilitas mesin peralatan WUB IKM makanan ringan berbahan baku jamur, KUB Konveksi El Shadai dengan jumlah anggota delapan orang menerima mesin dan peralatan WUB IKM konveksi.
Selanjutnya, KUB Sumbu Urip yang beranggotakan 10 orang menerima fasilitas mesin dan peralatan WUB perbengkelan roda dua, serta KUB Wiji Jaya Motor dengan jumlah anggota sembilan orang menerima fasilitas mesin dan peralatan WUB IKM perbengkelan mobil. ***1***
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
