Semarang (ANTARA) - Partai Golkar Jawa Tengah tetap optimistis mencapai target 15 dari 77 kursi DPR RI yang diperebutkan 16 partai politik peserta Pemilu 2019 di provinsi ini meski salah satu kadernya terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

"Meskipun sedang dilanda duka atas ter-OTT-nya salah satu anggota DPR RI (Bowo Sidik Pangarso, red.) asal Partai Golkar, kami tetap optimistis berikhtiar mencari simpati hati rakyat," kata Ketua Harian DPD I Partai Golkar Provinsi Jateng Dr. H.M. Iqbal Wibisono, S.H., M.H. ketika merespons sejauh mana pengaruh penetapan BSP sebagai tersangka oleh KPK terhadap target kursi DPR RI di Jateng, Sabtu.

Menjawab pertanyaan di sela peresmian Gedung Partai Golkar Kota Pekalongan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Iqbal mengakui bahwa untuk merealisasikan target tersebut harus kerja keras dan berkeringat bagi 77 calon anggota DPR RI asal Partai Golkar.

Iqbal meminta para caleg harus berani menyinergikan antara program partai yang telah dibumikan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni terwujudnya lapangan kerja yang tersedia bagi rakyat, rumah murah untuk rakyat, dan ketersedian sembako murah untuk rakyat, di samping Revolusi Industri 4 G.

Dari program itulah, kata Iqbal, caleg Partai Golkar harus rajin turun ke bawah (turba) menyosialisasikan program dengan penuh argumentasi yang menarik dan mudah dimengerti oleh rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang tertinggi dalam masyarakat. Apalagi, rakyat sekarang makin cerdas dan berwibawa dalam menyambut pesta demokrasi, 17 April 2019.

"Dengan keberadaan yang makin berwibawa, tentunya partisipasi masyarakat akan lebih bergairah karena dalam pemilu kali ini ada lima lembaga yang otomatis ada lima surat suara pula yang harus dipilih di antaranya," kata Iqbal.

Ia mengimbau caleg Partai Golkar harus selalu mendekati rakyat guna mempromosikan program Partai Golkar, seperti yang dilakukan Ketum DPP Partai Golkar, yakni "Golkar Bersih, Golkar Maju, Golkar Jaya, dan Golkar Menang".

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019