Antara
Jakarta (ANTARA) - Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Alwi Shihab, mengharapkan Indonesia lebih lantang menyuarakan isu Palestina di PBB, terutama di saat keanggotaan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.

"Saat ini sudah baik, kalau ada peluang meningkatkan tentu lebih baik lagi, apalagi sekarang kita sangat prihatin dengan keadaan di Gaza, dan Presiden Trump yang menganggap Golan sebagai bagian dari Israel," kata Alwi Shihab di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Kamis.

Ditemui usai menghadiri perayaan Hari Tanah Air Palestina dan Peringatan Isra' Mi'raj di Kedubes Palestina, Alwi berpendapat bahwa posisi Indonesia yang saat ini menjadi anggota tidak tetap DK PBB dan akan menjadi presiden DK PBB pada Mei mendatang sangat strategis untuk menyuarakan kepentingan Palestina di tingkat internasional, di samping kepentingan nasional Indonesia.

"Kita harapkan dari Indonesia yang berada di DK PBB untuk mengimbau, menolak Trump, baik mengenai Jerusalem sebagai ibu kota Israel maupun aneksasi Golan, dua hal yang sangat bertentangan dengan norma internasional dan kesepakatan internasional," kata dia.

Menurut mantan menteri luar negeri di masa Presiden Abdurrahman Wahid itu, Indonesia turut berkepentingan menyuarakan isu dan mendukung kemerdekaan penuh bagi bangsa Palestina sesuai amanat UUD 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Baca juga: Sekolah di Tepi Barat terus terancam pembongkaran oleh Israel

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun mengapresiasi konsistensi dukungan Indonesia untuk kemerdekaan penuh bangsa Palestina, baik secara bilateral maupun di tingkat internasional.

"Indonesia tidak hanya membantu kami memperjuangkan kepentingan politik Palestina di tingkat internasional, tetapi juga menyiapkan kami untuk menjadi negara yang benar-benar merdeka yang mampu mengelola negara dengan baik," kata dia.

Terkait dukungan Indonesia di PBB, Palestina yang saat ini masih berstatus "observer" atau negara peninjau, berharap bahwa dalam masa presidensi Indonesia di DK PBB pada Mei mendatang dapat pula bermanfaat bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.

Namun, Al Shun belum dapat memberikan jawaban apakah Palestina akan mengajukan diri sebagai anggota penuh PBB pada masa presidensi Indonesia di DK PBB pada Mei 2019.

"Kita lihat saja perkembangannya, yang jelas kami mengapresiasi semua bentuk dukungan Indonesia bagi perjuangan Palestina," kata dia.

Baca juga: Pemimpin oposisi Brazil umumkan solidaritas buat Palestina

Baca juga: Kemlu Palestina kutuk kebungkaman dunia mengenai kejahatan Israel

Baca juga: Rp10 Juta per-KK dari rakyat Indonesia untuk warga Gaza.           

 

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019