Palu (ANTARA) - 11 TPS dibangun oleh penyelenggara Pemilu 2019 untuk pemilih, korban gempa dan likuefaksi Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Iya, ada 11 TPS di shelter pengungsian korban gempa dan likuefaksi Petobo," ucap salah satu pengawas Pemilu 2019 tingkat Kelurahan Petobo, Andi Sulaiman, Selasa.

Semua TPS itu dibangun di lokasi pengungsian, agar korban gempa dan likuefaksi yang terdaftar sebagai pemilih dalam DPT, DPTb dan korban yang menggunakan instrumen Daftar Pemilih Khusus (DPK) KTP dan Suket dapat menyalurkan hak pilih.

Pembangunan ke-11 TPS itu sebagai bentuk komitmen penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum memberikan akses dan kemudahan kepada korban gempa dan likuefaksi untuk menyalurkan hak pilih, hak partisipasi pemilu.

Total jumlah keseluruhan TPS di Kelurahan Petobo sebanyak 27 TPS. 11 TPS berada di lokasi pengungsian, 1 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kelurahan Petobo, dan 15 TPS lainnya merupakan TPS awal dan pembangunan baru.

Sebelumnya KPU Sulawesi Tengah menyatakan siap menggelar pemungutan dan penghitungan suara pemilihan presiden dan wakil presiden, legislatif dan DPD di lokasi pengungsian korban terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala.

Seluruh persiapan untuk pelaksanaan pemilu di lokasi pengungsian telah kami siapkan. Kami berharap pengungsian dapat menyalurkan hak pilihnya, memanfaatkan momentum pemilu sebaik-baik mungkin," ucap Ketua KPU Sulawesi Tengah, Tanwir Lamaming, di Palu.

Kata dia, seluruh logistik yang berkaitan dengan pelaksanaan khususnya terkait pemungutan dan penghitungan suara telah didistribusikan, sejak 13-14 April 2019.

Bahkan, sebut dia, surat suara untuk pemungutan di pastikan tiba di tingkat di kelurahan dan di TPS pada Selasa (16/4) petang, agar pemilih dapat menyalurkan hak partisipasi, hak konstitusionalnya pada 17 April 2019.

"Terkait dengan logistik kami pastikan ini semua suda masuk, bahkan beberapa daerah terdampak bencana yang sempat mengalami kekurangan, itu suda kami penuhi. Artinya tidak ada masalah terkait persiapan pelaksanaan pemilu," ujar Tanwir Lamaming.

Ia mengutarakan seluruh petugas atau perpanjangan KPU di lapangan mulai menyebarkan atau mendistribusi surat pemberitahuan memilih kepada masyarakat atau wajib pilih. Bagi mereka wajib pilih yang tidak mendapatkan surat pemberitahuan memilih agar segera melapor ke petugas KPU di tingkat kelurahan/desa serta kecamatan.

"Surat pemberitahuan mulai di edarkan kepada masyarakat. Surat ini di edar dengan batas waktu Selasa 16/4, pukul 16.00 wita. Bila ada surat pemberitahuan memilih tersisa, maka harus di kembalikan," sebut Tanwir.

Ia menambahkan seluruh TPS baik di lokasi pengungsian atau di luar dari lokasi itu telah terbangun, dan sementara di bangun. Jumlah pemilih di Sulawesi Tengah pada pemilu 2019 dalam DPT, sebanyak 1.952.840 pemilih, DPTb sebanyak 8.523 pemilih.
Penyelenggara pemilu membangun tempat pemungutan suara di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Kelurahan Petobo (Badan Pengawas Pemilu/Andi Sulaiman)


 
Penyelenggara pemilu membangun tempat pemungutan suara untuk korban gempa dan likuefaksi Kelurahan Petobo (Badan Pengawas Pemilu/Mohammad Fauzin)

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019