Kalau ada dugaan kekeliruan kan ada Bawaslu. Laporkan ke sana jangan beropini di media, kalau (kekeliruan) 1 persen atau 0,5 persen itu (hanya) kesalahan teknis. Kalau 20 persen itu terstruktur
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak masyarakat untuk mempercayakan hasil penghitungan Pilpres 2019 kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Jika pun ada kekeliruan, ia mengatakan ada jalur hukum yang bisa ditempuh melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Kalau ada dugaan kekeliruan kan ada Bawaslu. Laporkan ke sana jangan beropini di media, kalau (kekeliruan) 1 persen atau 0,5 persen itu (hanya) kesalahan teknis. Kalau 20 persen itu terstruktur," kata pria yang akrab disapa Emil di Mapolda Jabar, Jalana Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU dan mendukung siapapun nantinya yang terpilih menjadi presiden.

"Allah memberi izin ketetapan siapa yang jadi presiden. Manusia hanya ikhtiar, wilayah menang kalah itu Allah. Pada saat tiba oleh mekanisme, itu takdir Allah," tutur Emil.

Selain itu, pada pelaksanaan Pemilu pekan lalu, menurutnya partisipasi masyarakat di Jawa Barat meningkat hingga 80 persen.

Dengan demikian ia mengapresiasi kinerja aparat keamanan dalam mengamankan jalannya kontestasi Pemilu 2019. Dia merasa pelaksanaan pemilu di Jawa Barat tergolong aman.

"Pemilu kemarin betul-betul tidak ada permasalahan dari sisi kondusifitas. Sama 'track record'-nya bersih seperti Pilgub. Tidak ada peluru lepas dan tidak ada kaca pecah," ujarnya.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019