Untuk saat ini ada sekitar 41 sampel yang sedang diuji labor yang kami ambil dari pasar daging tiga sampel, pasar pabukoan tujuh sampel, dan bahan dari koperindag 31 sampel, nanti hasilnya akan di sampaikan ke Pemerintah Kota Solok,
Solok (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Pabukoan Kota Solok, dan menguji sekitar 41 makanan dan minuman yang dijual pedagang.

"Tentu tidak semua dagangan khas pabukoan yang kami ambil sebagai sampel, dipilih berdasarkan pengalaman mana makanan yang banyak ditemukan memakai bahan berbahaya seperti pewarna dan pengawet," kata Kepala BBPOM Sumbar, Martin Suhendri yang diwakili Kabid Informasi dan komunikasi (Infokom) Fifiani di Solok, Senin.

BBPOM melakukan sidak bersama Dinas Kesehatan Provinsi dan Pemerintah Kota Solok.

Para petugas yang dipimpin Kabid Infokom BBPOM Sumbar, Fifiani membeli dan mendata sampel beberapa makanan dan minuman pabukoan atau perbukaan yang dijual para pedagang.

Terutama minuman berbuka yang memiliki warna mencolok seperti cendol dan es rumput laut.

Fifiani menyebutkan minuman-minuman berupa cendol delima, serta rumput laut yang selama ini kerap ditemui dan ditengarai ditambahkan bahan berbahaya seperti rodamin atau boraks untuk mempercantik tampilan warna serta menambah waktu awetnya.

Namun, masyarakat jangan terlalu khawatir berlebihan untuk membeli minuman cendol dan makanan lainnya yang disediakan di Pasar Pabukoan. Banyak juga makanan yang menggunakan pewarna alami yang tentu tidak berbahaya untuk kesehatan tubuh.

"Untuk saat ini ada sekitar 41 sampel yang sedang diuji labor yang kami ambil dari pasar daging tiga sampel, pasar pabukoan tujuh sampel, dan bahan dari koperindag 31 sampel, nanti hasilnya akan di sampaikan ke Pemerintah Kota Solok," sebutnya.

Pihaknya membawa langsung semua sampel ke mobil uji labor, kalau memang ada ditemukan bahan berbahaya, maka akan ditelusuri asal muasal bahan, untuk dilakukan pembinaan dan penertiban, karena data pedagang sudah diketahui sebelumnya.

Sementara  Wakil Wali Kota Solok, Reinier yang datang mendampingi Tim Terpadu Provinsi juga meninjau pasar pabukoan yang ada di Jalan Cengkeh itu.

Ia berharap dengan adanya kunjungan atau sidak dari tim terpadu BBPOM Sumbar dan pemerintah setempat setidaknya akan memberikan pengetahuan bagi pedagang pasar pabukoan agar lebih selektif menggunakan bahan untuk membuat dagangan yang dijual.

"Para pedagang pabukoan yang ada di Kota Solok harus menanamkan rasa tanggungjawab atas dagangan yang dijualnya, makanya para pedagang ini diberikan pemahaman langsung oleh BBPOM Sumbar agar tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya untuk kesehatan," jelasnya.

Menurut Reinier, dari hasil pemeriksaan ini nantinya akan ketahuan jika ada pedagang yang menggunakan bahan berbahaya. Jika ditemukan akan dilakukan penelusuran sumber bahan tersebut untuk diberi pembinaan dan agar tidak lagi digunakan untuk makanan.

"Berkemungkinan akan ada lagi sidak yang akan dilakukan selama Ramadhan, agar makanan yang dijual pedagang memang betul-betul sehat dan tidak berbahaya, namun kita berbaik sangka, dagangan yang dijual masyarakat bersih dari bahan berbahaya," ujarnya.

Pemkot Solok pada masa akan datang berencana akan membangun sebuah labor mini untuk uji makanan, yang dipusatkan di Pasar Raya Solok, sehingga lebih dekat dan mudah untuk memantau kualitas bahan dan makanan yang diperjualbelikan pedagang.

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019