Sukoharjo (ANTARA) - Pihak keluarga AKP Aditia Mulya Ramdhani,  anggota polisi korban pengeroyokan, akhirnya memindahkan perawatan dari Rumah Sakit Dr. Oen Sukoharjo ke RS Singapura Royal Hospital, Kamis.

Pasien anggota polisi Polres Wonogiri tersebut keluar dari ruang ICU RS Dr. Oen Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah didorong menggunakan kasur rumah sakit menuju mobil ambulans yang akan membawa ke Bandara Adi Soemarmo Boyolali.

Mobil ambulans RS Dr.Oen dengan nopol AD 1982 AH yang membawa pasien Aditia Mulya yang didampingi oleh beberapa keluarga korban meninggalkan rumah sakit di Sukoharjo, sekitar pukul 15.50 WIB.

Kakak kandung Aditia, Yudha Mulia Angga Sasmita bersama keluarga terlihat setia ikut mendampingi selama perjalanan menuju Bandara Adi Soemarmo Boyolali.

Bahkan, sejumlah rekan kerja Aditia dari anggota Polres Wonogiri turut mengantarkan sampai ke bandara. Sejumlah petugas Propam dan mobil Patwal ikut mengawal hingga ke Adi Soemarmo. Pasien langsung dibawa masuk menuju pesawat terbang cateran menuju Singapura.

Menurut Kepala Bidang Dokkes Polda Jawa Tengah dokter Tri Yuwono Putra , pasien Aditia dipindahkan menuju RS Singapura merupakan permintaan pihak keluarga pasien.

Menurut dia, kondisi pasien hasil pengecekan terbaru masih berstatus Glasgow Coma Scale (GCS) 4 atau pasien belum sadarkan diri.

Pihaknya dari Polri akan tetap mendukung apa yang menjadi permintaan dari keluarga Aditia. Proses pemindahan pasien dilakukan secara hati-hati.

Dokter ICU RS Dr. Oen Sukoharjo dokter Debora Marga Pangestika menjelaskan pasien atas nama Aditia sudah tidak lagi menjadi pasien RS Dr. Oen Solo Baru, setelah pihak keluarganya memindahkan ke RS Singapura Royal Hospital.

Tim medis rumah sakit sudah menyerahkan semua rekam medis milik pasien ke perwakilan  RS Singapura Royal Hospital.

"RS telah menugaskan seorang perawat untuk pendampingan selama di dalam mobil untuk membantu pasien selama perjalanan menuju bandara ," katanya.

Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan perkelahian massal dua perguruan silat di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pada Kamis (9/5) diri hari.

Akibatnya, Aditia Mulya Ramdhani yang sejak awal dirawat di Ruang ICU RS dr Oen Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, belum sadarkan diri hingga sekarang. ***3***



 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019