"Untuk memberangkatkan sejumlah 5.359 CJH ke Embarkasi Batam itu sudah termasuk kuota tambahan, sehingga perlu menyatukan kebersamaan agar susunan kloter yang ada akan memberangkatkan jamaah haji berjalan maksimal," kata Kabid PHU Kemenag Riau, Erizon Eefendi di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia pematangan koordinasi dengan empat provinsi tersebut terkait penambahan kuota jamaah sebanyak 10 ribu di Indonesia dan Riau mendapat jatah kuota 295 orang.
Erizon mengatakan, dari rapat pembahasan tersebut menyepakati rencana jadwal penerbangan dan pemulangan jamaah haji Indonesia untuk Embarkasi batam.
"Fase pemberangkatan untuk kloter pertama akan diberangkatkan pada 7 Juli 2019 ke Bandara Madinah dengan nomor penerbangan SV-5521," katanya.
Jika sebelumnya kloter Riau pada gelombang pertama kedatangan di Madinah berjumlah 10 kloter, maka kini berubah menjadi 9 kloter, dan gelombang ke dua kedatangan di Jeddah berjumlah 2 kloter, berubah menjadi 3 kloter.
Selanjutnya pada rapat tersebut juga dibahas untuk fase II yakni pemulangan, kloter pertama akan dipulangkan pada 17 Agustus 2019 dari Bandara Jeddah dengan nomor penerbangan SV-5700.
"Untuk Provinsi Riau sendiri terdiri atas 12 kloter penuh dan 1 kloter gabungan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Kepri sebanyak 19 orang jamaah haji," katanya.
Berdasarkan data Kemenag Riau dijadwalkan keberangkatan pada Embarkasi Batam ada 3 provinsi lainnya yaitu 4 kloter dari Kepri, 6 kloter dari Kalimantan Barat, dan dari Jambi sebanyak 7 kloter. Selain itu terdapat juga kloter gabungan.
"Kloter gabungan ini berasal dari Provinsi Kepri dan Jambi pada kloter 28 dan kloter 29 gabungan dari Provinsi Riau dan Kalbar," katanya.
Dlaam penerbangan tahun 2019, katanya pihaknya menerapkan sistem zonasi dengan skemanya jumlah sebanyak 445 orang per kloter, dimana kloter 2 hingga kloter 10 berangkat mulai 8 Juli - 16 Juli 2019.
Sementara itu sesuai jadwal yang dikeluarkan Dirjen PHU Kemenag RI dan maskapai penerbangan untuk kloter perdana CJH Provinsi Riau, mulai diterbangkan pada 8 Juli 2019 sore. ***3***T.F011
Pewarta: Frislidia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
