Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil akan menghadiri undangan sebagai salah seorang pembicara pada 1st United Nations (UN)-Habitat Assembly, yang digelar pada tanggal 27-31 Mei 2019 di Nairobi, Kenya.

Gubernur Emil, Sabtu, di Bandung, mengatakan pada pertemuan tingkat  internasional ini, dirinya akan berbicara mengenai inovasi dan kolaborasi yang digagas Pemprov Jawa Barat strategi pembangunan Jawa Barat tentang kualitas hidup perkotaan di Jawa Barat dan pengalaman dahulu juga sebagai Wali Kota Bandung.

Emil mengatakan dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara utama dalam pembukaan sidang PBB khususnya UN-Habitat (PBB-Habitat) berlangsung di Naerobi, Kenya.

“Ini adalah kehormatan bagi kami khususnya bagi Jawa Barat, karena diundang untuk memberikan pidato di forum besar ini,” katanya di Gedung Negara Negara Pakuan Bandung.

Ia berharap dapat membawa nama baik Indonesia, dan Indonesia bisa dijadikan sebuah percontohan progres negara berkembang menuju negara maju yang juga fokus pada sustainable dan green development.

“Di sana kita akan berkolaborasi dengan PBB, para kepala negara, dan para kepala daerah di bawah naungan PBB untuk pengembangan pembangunan Jawa Barat,” ungkapnya.

“Jadi, ini adalah kesempatan langka. Saya di sana kurang lebih selama dua atau tiga hari (fokus di acara PBB) setelah itu kembali ke Tanah Air,” lanjutnya.

Dalam keterangan yang disampaikan UN-Habitat, Pemdaprov Jabar menjadi best practice dalam pembangunan ekonomi inklusif dengan berbagai inovasi sosial dan teknologi, yang diperkuat dengan kolaborasi yang solid antara pemangku kebijakan serta pastisipasi komunitas.

Jabar juga dinilai menjadi teladan dalam pelibatan organisasi informal, di samping organisasi formal, dalam meningkatkan potensi lokal.

Sebagai contoh, pelibatan rumah ibadah (masjid, gereja, vihara) dalam penyaluran kredit dalam Kredit Mesra, program pemberdayaan desa oleh dan untuk masyarakat melalui program One Village One Product, CEO Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta Desa Digital.

Menurut Emil, karena PBB sedang menargetkan peningkatan kualitas pembangunan yang tidak hanya terfokus pada infrastruktur tapi pada pergeseran kepada sumber daya manusia, kepada kolaborasi, kepada teori Pentahelix, dan lain-lain.

“Mereka ingin mendengarkan pengalaman Jawa Barat, sehingga suatu hari Jawa Barat dijadikan percontohan bagaimana membangun masa depan yang adaptif dan lebih baik,” katanya.

Menurut jadwal, Gubernur Ridwan Kamil akan berbicara di 6 sesi di pertemuan tahunan UN-Habitat.

Ia akan menjadi pembicara kunci pada acara pembukaan berkaitan dengan tema “Inovasi Kualitas Hidup Lebih Baik di Kota dan Komunitas”. Emil juga dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan kepala daerah, high level interactive discussion bertema, Cities and communities segment on implementing new urban agenda.

Pemprov Jawa Barat membuat satu special side event secara mandiri dengan tema: Shaping Happiness Society.

Lebih jauh, side event tersebut diharapkan dapat menjadi forum tukar pikir antara para pemerintah daerah, berbagai badan PBB, masyarakat madani, pihak swasta, dan pemangku kepentingan lainnya terkait inovasi untuk mempercepat implementasi New Urban Agenda dan pencapaian Sustainable Development Goals.

UN-Habitat adalah organisasi sayap PBB yang membahas soal isu-isu permukiman. Mereka menggelar pertemuan setiap 20 tahun sekali.

Pertemuan perdana digelar di Vancouver, Kanada, pada 1976. Pertemuan kedua di Turki pada 1996 di Istanbul, Turki. Dalam setiap pertemuan, mereka akan membahas isu apa yang akan digarap dalam program peningkatan permukiman umat manusia di dunia.

Kantor PBB Nairobi (United Nations Office in Nairobi/UNON) merupakan satu-satunya Markas Besar PBB (UN Headquarters) yang berlokasi di negara berkembang.

Selain sering digunakan sebagai lokasi berbagai sidang/konferensi besar PBB (dan regional), UNON juga menjadi lokasi markas besar 2 (dua) Program PBB yaitu United Nations Environment Programme (UNEP) dan United Nations Human Settlement Programme (UN-Habitat).





 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019