Ambon (ANTARA) - PT Pertamina Marketing Operational Region (MOR) VIII meluncurkan produk unggulan pertamax di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.

Peluncuran produk ditandai dengan pengisian pertamax pada kendaraan roda dua dan roda empat oleh General Manager PT Pertamina MOR VIII Gema Iriandhus Pahalawan, di Namlea, Kamis.

Ia mengatakan, pertamax merupakan produk Pertamina yang digunakan untuk transportasi seperti produk lainnya yakni premium, pertalite, solar maupun biosolar.

"Produk pertamax lebih diunggulkan karenat tingkat perfoma kendaraan terutama mesin lebih dingin dan awet, irit, bahkan untuk jangka panjang akan memberikan dampak positif yakni ramah lingkungan serta bebas polusi udara," katanya pula.

Gema menjelaskan, dengan peluncurkan produk pertamax membuat masyarakat bisa bebas memilih produk BBM yang aman dan ramah lingkungan.

Namlea, katanya lagi, merupakan lokasi ketiga peluncuran pertamax di Maluku selama bulan Mei 2019, setelah sebelumnya dilakukan di Kabupaten Maluku Tenggara, dan Masohi Kabupaten Maluku Tengah.

"Rencana ke depan kami akan kembangkan di Ambon, Ternate, Jayapura, Sorong, dan kota lainnya di wilayah MOR VIII," ujarnya lagi.

Diakuinya, potensi sumber daya alam di Kabupeten Buru sangat luar biasa, dengan sejumlah proyek pemerintah maupun swasta yang akan dikembangkan di daerah ini baik sektor pertanian, perikanan, kelistrikan maupun pertambangan.

Sebanyak 10 kecamatan di Kabupaten Buru dan hanya beberapa kecamatan yang baru dilayani SPBU reguler, mini, dan kompak. Jika diperlukan setiap kecamatan tersedia SPBU mini atau kompak, sehingga bisa melayani masyarakat.

"Jika terjadi peningkatan kebutuhan produk seperti pertamax dan lainnya, maka depot pun akan kami kembangkan di sini, karena kami melihat potensi di sini sangat luar biasa dan saya serius untuk bantu kembangkan Namlea," katanya pula.

Disinggung terkait stok BBM di Namlea, saat ini mencukupi untuk 20 hari ke depan, terutama untuk stok pertamax tersedia di depot tanki timbun 500 kiloliter cukup untuk 50 hari dengan pemakaian per hari 10 kiloliter.

"Jika dalam 1-5 tahun ke depan potensi pengunaan BBM untuk kegiatan lainnya meningkat, kami akan segera investasi membangun tanki dan dermaga," katanya pula.

Bupati Buru Ramli Umasugi menambahkan, upaya memajukan daerah tergantung ketersediaan BBM, karena itu kehadiran produk pertamax di Namlea mambantu masyarakat untuk memilih jenis bahan bakar yang berkualitas.

Peluang investasi juga memiliki ketergantungan kuat dengan kebutuhan BBM dan kebutuhan masyarakat, ditunjang peningkatan jumlah kendaraan yang terus meningkat.

"Prinsipnya kami mengapresiasi langkah inovatif Pertamina dengan menciptakan produk yang ramah lingkungan, irit dan harga yang terjangkau," kata Ramli lagi.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019