Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan membangun stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) elpiji sebagai upaya memperluas jangkauan pemasaran komoditas tersebut. Deputi Direktur Pemasaran Pertamina Hanung Budya di Jakarta, Rabu, mengatakan, prinsip SPBU elpiji tersebut seperti pom bensin yang ada, sehingga masyarakat dapat membeli elpiji secara eceran. "Pengguna bisa membeli elpiji sesuai keinginan, misalkan Rp3.000 atau Rp5.000," kata Hanung. Sebelumnya, salah satu kendala pelaksanaan program konversi minyak tanah ke elpiji adalah masyarakat tidak bisa membeli elpiji secara eceran seperti minyak tanah. Masyarakat harus membeli elpiji sesuai kapasitas tabung yakni sebanyak tiga kg dengan harga Rp15.000. Sementara, kalau membeli minyak tanah bisa hanya dengan uang Rp2.000. Hanung juga menjelaskan, program konversi memang masih belum berjalan dengan sempurna. "Masih ada rumah tangga yang memakai dua bahan bakar, meski harus beli minyak tanah di luar wilayahnya dan lebih mahal," katanya. Namun, lanjut Hanung, pada 2007 program konversi telah memberikan penghematan hingga Rp600 miliar. Selama 2007 sebanyak 3,975 juta kepala keluarga dan usaha kecil menerima paket tabung dan kompor dengan volume minyak tanah yang dialihkan mencapai 163 ribu kiloliter dan volume elpiji yang masuk 20,6 ribu ton. Pada 2008, Pertamina menargetkan sebanyak 12,5 juta kepala keluarga dan usaha kecil di wilayah Jawa, Bali, dan Sumsel mendapatkan tabung elpiji tiga kg dan kompor. Dengan target pengalihan tahun 2008 adalah sebanyak dua juta kiloliter minyak tanah dan volume elpiji yang masuk 1,181 juta ton. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008