Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD mengatakan perbedaan dan keberagaman yang ada di Tanah Air harus dikelola dengan cara-cara yang demokratis agar semua orang memperoleh kesempatan yang sama.

"Cara mengelola keberbedaan itu adalah cara-cara yang demokratis, karena kalau terlalu banyak perbedaan tidak dikelola secara demokratis nantinya tidak adil," tutur Mahfud MD usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila, komplek Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu.

Seiring dengan berjalannya demokrasi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menekankan pentingnya hukum mengawal demokrasi agar tidak menjadi liar.

"Harus diingat kali ini bagaimana kita mengembalikan segala persoalan di dalam proses demokrasi itu kepada kepada hukum," kata Mahfud.

Pancasila berperan dalam mempersatukan rakyat Indonesia di dalam perbedaan, kata dia, sehingga harus diingat selalu untuk terus bersatu, meski berbeda-beda.

Terkait perkembangan teknologi sebagai salah satu tantangan seperti yang dikatakan Presiden dalam amanatnya saat bertindak sebagai inspektur upacara, Mahfud berpendapat Indonesia harus mampu beradaptasi dengan setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam era digital, masyarakat dunia lintas bangsa lebih mudah bertukar informasi dan terpapar idelogi-ideologi lain.

"Oleh sebab itu, kalau di dalam negara kita sendiri tidak tanggap terhadap perkembangan ini, rakyat kita akan berinteraksi lebih banyak secara digital dengan dunia luar sehingga nasionalismenya mungkin akan tergerus secara pelan, tetapi pasti," kata Mahfud yang mengenakan pakaian khas Madura itu.

Baca juga: Presiden ajak komponen bangsa teguhkan persatuan

Baca juga: Ketua MPR ajak masyarakat terapkan Pancasila dalam prilaku sehari-hari

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019