Malang (ANTARA) - Wilayah Desa Sumbersekar di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, meliputi Dukuh Semanding, Dukuh Krajan, Banjartengah dan Precet.

Desa dengan 30 Rukun Tetangga dan enam Rukun Warga itu berdasarkan data Juli 2018 berpenduduk 7.218 jiwa.

Mayoritas warga Sumbersekar sebelumnya bekerja di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan, namun kini sebagian mulai beralih ke bidang pertukangan, perdagangan, industri rumah tangga dan kerajinan.

Gerak roda perekonomian warga Desa Sumbersekar tidak lepas dari peran para ibu. Perempuan-perempuan dalam kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Sumbersekar berperan penting dalam membangun sinergi antara pemerintah dan warga desa.

Kelompok yang menaungi ratusan Dasa Wisma di Sumbersekar itu mampu menjalin komunikasi dua arah dengan pemerintah desa dan warga, menampung aspirasi dan inovasi warga, kemudian menyampaikannya kepada pemerintah desa.

"Kelompok kecil ini merupakan ujung tombak dari semua kegiatan inovatif yang ada di desa. Pemerintah desa menyampaikan informasi, sementara warga menyampaikan aspirasi melalui kelompok PKK," kata Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sumbersekar Riati Asyari.

Berdasarkan aspirasi warga yang disampaikan melalui PKK itu, pemerintah desa menentukan respons dan kebijakan.

Saat ada warga yang sakit misalnya, kader PKK di Rukun Tetangga akan menyampaikan laporan kepada Ketua Tim Penggerak PKK, yang kemudian menyampaikan ke pihak pemerintah desa.

"Setelah itu, pemerintah desa mengambil langkah-langkah yang diperlukan," kata Riati.

Selain menjadi penampung aspirasi warga, kelompok PKK juga menjadi penyampai informasi kebijakan desa kepada warga dan pendorong partisipasi warga dalam berbagai kegiatan desa.

"Jika dilihat, desa kami biasa saja. Akan tetapi, yang membuat kami istimewa adalah tingginya tingkat partisipasi masyarakat pada saat ada kegiatan desa. Ibu-ibu PKK, sebagai agen penyebar informasi, mereka sangat aktif," ujar Riati.

 
Kepala Desa Sumbersekar Hasan Asyari. (ANTARA/Vicki Febrianto)


Kepala Desa Sumbersekar Hasan Asyari mengatakan kelompok PKK berperan penting dalam mendukung pembangunan desa. Sepuluh Program Pokok PKK sudah mencakup hampir seluruh aspek pembangunan.

Program Pokok PKK meliputi penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.
Capaian-capaian kelompok PKK Sumbersekar membuat mereka pada 2014 mendapat penghargaan Upakarti Utama Tingkat Nasional sebagai pelaksana terbaik PKK Keluarga Berencana, dan Kesehatan.

Inovasi dan kekompakan PKK Desa Sumbersekar menjadi teladan bagi desa-desa lain di Indonesia. Beberapa desa dari Bali, Sumatera, Sulawesi dan wilayah Indonesia lainnya pernah melakukan studi banding ke Desa Sumbersekar, yang tahun 2018 dinobatkan sebagai salah satu desa terbaik oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Dana Desa dan gerak UMKM

Pemerintah Pusat sejak tahun 2015 mengucurkan Dana Desa untuk mendukung peningkatan pelayanan publik di desa, mengurangi kemiskinan, memajukan perekonomian masyarakat, mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa, dan memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan.

Tahun 2015, pemerintah mengeluarkan Dana Desa sebesar Rp 20,67 triliun, menaikkannya menjadi Rp46,98 triliun pada 2016, masing-masing Rp60 triliun pada tahun 2017 dan tahun 2018, serta Rp70 triliun tahun 2019.

Pemerintah desa bisa menggunakan curahan dana itu untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kegiatan kemasyarakatan.

Peningkatan kucuran Dana Desa memungkinkan desa-desa mengembangkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya.

Desa Sumbersekar menerima Dana Desa sebanyak Rp730 juta pada 2018, dan Rp780 juta pada 2019. Pemerintah Desa menggunakannya untuk membangun sarana-prasarana dan perekonomian desa, termasuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Saat ini di Desa Sumbersekar sudah ada UMKM yang menjual produk hasil pertahian, olahan susu seperti yogurt, produk olahan ikan, kue, serta kerajinan kayu dan anyaman.

Pemerintah Desa Sumbersekar akan menggunakan sekitar Rp400 juta dari Dana Desa yang tahun ini mereka dapat untuk membangun Pasar UMKM.

Setelah beroperasi, Pasar UMKM Desa Sumbersekar ditargetkan bisa meningkatkan Pendapatan Asli Desa hingga tiga kali lipat dari pendapatan desa yang sekarang berkisar Rp100 juta per tahun.

Pemerintah Desa Sumbersekar mendorong kelompok PKK Desa Sumbersekar berpartisipasi dalam membangun desa dan menggerakkan perekonomian warga, termasuk menggairahkan kegiatan UMKM.

"Perempuan juga menggerakkan UMKM, saat ini baru sebatas pelatihan saja. Tapi ke depan, kami akan menyiapkan Pasar UMKM," kata Hasan.

Pemerintah Desa Sumbersekar tengah menyiapkan Pasar UMKM guna memfasilitasi para pelaku usaha menjual produk. Penyediaan wadah bagi para pelaku UMKM itu juga ditargetkan bisa menambah lapangan kerja baru.

Pembukaan Pasar UMKM tersebut merupakan bagian dari upaya memanfaatkan posisi strategis Desa Sumbersekar sebagai bagian dari jalur alternatif menuju Kota Wisata Batu.

Dengan pasar itu, Desa Sumbersekar untuk menarik para wisatawan yang menuju ke Batu singgah dan membeli produk-produk mereka.

"Nanti kami akan memfasilitasi UMKM untuk berjualan di Pasar UMKM. Saat ini masih kami siapkan. Kami mendorong terbukanya lapangan kerja," kata Hasan menambahkan.

Upaya-upaya itu diharapkan bisa membawa kemajuan serta meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Desa Sumbersekar.

Baca juga:
Dana desa ubah wajah Desa Purworejo
Rambipuji berinovasi menuju desa wisata

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019